Jonatan Christie: Saya Buktikan Saya Bisa!
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie (20), atau yang biasa dipanggil Jojo, tampil sebagai pemain bulu tangkis non-unggulan di Asian Games 2018. PB PBSI juga tidak pernah menargetkan medali emas dari sektor tunggal putra. Namun, Jojo mampu tampil sebagai juara. Ini merupakan pembuktian Jojo untuk masyarakat Indonesia yang sempat meremehkan penampilannya.
Di final Asian Games, yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (28/8/2018), Jojo mengalahkan unggulan keempat Chou Tien-chen (Taiwan), 21-18, 20-22, 21-15. Sebelum melaju ke final, Senin (27/7), Chou Tien-chen memenangi laga ketat melawan tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 16-21, 23-21, 21-17.
Sebelum Asian Games, saya merasa terpuruk. Saya sudah berusaha, tetapi hasilnya belum kelihatan. Selain itu, masyarakat sering memberikan komentar negatif.
Jojo meluapkan kegembiraan dengan melepas kaos dan berteriak ke arah penonton. “Sebelum Asian Games, saya merasa terpuruk. Saya sudah berusaha, tetapi hasilnya belum kelihatan. Selain itu, masyarakat sering memberikan komentar negatif. Setelah jadi juara, saya merasa senang karena bisa membuktikan bahwa saya bisa,” kata Jojo.
Keberhasilan Jojo di Asian Games 2018 telah mengakhiri penantian 12 tahun emas dari tunggal putra, yang terakhir dipersembahkan Taufik Hidayat di Doha 2006. Taufik juga menyumbang emas di Busan 2002. Tunggal putra Indonesia yang pernah meraih emas adalah Hariyanto Arbi (1994), Liem Swie King (1978), Ang Tjin Siang (1966), dan Tan Joe Hok (1962).
Sejak bulu tangkis pertama kali dimainkan di Asian Games 1962, hanya ada tiga negara yang pernah meraih medali emas dari nomor tunggal putra. China dan Indonesia berjaya dengan tujuh emas, diikuti Malaysia yang baru satu kali merebut emas atas nama Punch Gunalan pada 1970.
Pada dua penyelenggaraan Asian Games terakhir di Guangzhou 2010 dan Incheon 2014, tak ada satu pun tunggal putra Indonesia yang dapat menembus babak semifinal. Tunggal China, Lin Dan menguasai medali emas pada dua perhelatan Asian Games terakhir.
Jojo menuturkan, dirinya tidak menyangka dapat mengukir sejarah untuk Indonesia. “Seperti yang kita tahu, banyak pebulu tangkis terbaik dunia berasal dari Asia dan tampil di Asian Games. Saya tidak menyangka. Ini merupakan berkat Tuhan untuk hidup saya,” katanya.
Inilah kalungan medali emas pertama Jojo pada Asian Games. Jojo pernah membela Indonesia pada pesta olahraga antar negara se-Asia di Incheon 2014. Namun, ketika itu dirinya tampil pada nomor beregu putra. Kini, di hadapan publik Indonesia yang menyaksikan langsung jalannya pertandingan Asian Games, Jojo dipercaya untuk tampil pada nomor individu.
"Tunggal putra memberikan kejutan dengan meraih emas,” kata Manajer tim Indonesia Susy Susanti. Selain Jonatan Christie, medali emas juga direbut ganda putra unggulan pertama, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Keberhasilan itu, lanjut Susy, merupakan hasil kerja keras dan perjuangan atlet yang luar biasa selama persiapan hingga kompetisi Asian Games.
Pekerja keras
Agar penampilannya pada Asian Games bagus, durasi latihan fisik Jojo ditingkatkan menjadi lebih dari 85 menit. Jojo juga latihan lari, gym, dan berenang. Setiap pekan jadwal latihan berubah sesuai kebutuhan. “Kalau saya paling suka berenang, tidak terlalu suka lari. Tetapi, karena ini (lari) baik, ya jalani saja,” kata Jojo dikutip dari laman PBSI.
Jojo yang terkenal disiplin dan pekerja keras menjalani program latihan tanpa mengeluh. “Kalau ada atlet yang mengeluh, mereka sudah tahu konsekuensinya tidak akan dikirim ke Asian Games,” ujar pelatih tunggal putra Hendry Saputra Ho.
Jojo mengatakan, motivasi terbesarnya tampil di Asian Games adalah untuk membuktikan bahwa Indonesia bisa berprestasi pada sektor tunggal putra. “Sebagai pemain tunggal putra kami sering dipandang sebelah mata. Ketika saya dan Anthony masuk semifinal, kami ingin membuktikan kalau kami bisa mendapatkan emas," kata Jojo yang belakangan ini menjadi idola di dalam dan luar lapangan.
Tetapi, ya namanya pertandingan berjalan kadang tidak sesuai rencana. Anthony terhenti di semifinal. Hal itu sempat membuat Jojo sedih awalnya karena tidak bisa mewujudkan pertandingan final sesama Indonesia.
Kekalahan Anthony di semifinal juga membuat Jojo tambah semangat untuk membalaskan kekalahan rekan satu tim di pelatnas Cipayung itu. Jojo mengambil keuntungan karena Chou Tien-chen terlihat gugup bertanding di hadapan sekitar 7.000 penonton di Istora yang lebih banyak mendukung Jojo.
Kemenangan Jojo membuat ibunya, Marlanti Djaja, yang menyaksikan langsung di Istora, merasa senang dan bangga. Begitu dipastikan menang, Marlanti menghampiri dan memeluk Jojo.
Mengasah diri
Jojo berlatih bulu tangkis sejak tahun 2005 atas dorongan ayahnya, Andreas Adi Siswa. Di sekolahnya saat itu hanya ada pelajaran estrakulikuler basket, sepak bola, taekwondo dan bulu tangkis.
Sebelum masuk ke pelatnas PBSI, pemuda itu bergabung dengan klub PB Tangkas. Jojo kemudian bergabung dengan pelatnas Cipayung sejak 2013. Jojo sempat memenangkan laga final SEA Games Kuala Lumpur 2017.
Namun, pada kejuaraan level individu BWF World Tour nama Jojo kurang bersinar karena dirinya belum pernah meraih gelar juara. Jojo pernah mencapai final di Thailand Terbuka 2017 dan Korea Terbuka pada 2017. Di Korea dia kalah dari sesama penghuni pelatnas PBSI, Anthony. Jojo juga hanya menjadi runner-up ketika menjalani Selandia Baru Terbuka 2018. Kekalahan Jojo kerap membuat komentar-komentar negatif di linimasa bermunculan.
Tetapi, nama Jojo bersinar di kejuaraan beregu dan multicabang. Jojo mempersembahkan emas SEA Games Kuala Lumpur 2017. Pada Kejuaraan Beregu Asia yang disebut juga babak kualifikasi Piala Thomas, di Alor Setar, Malaysia, Februari lalu. Jojo menjadi satu-satunya pemain tunggal Indonesia yang tampil tidak terkalahkan dari enam laga yang dijalani dan mengantar Indonesia menjadi juara Asia.
Pelatih tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra Ho, menuturkan, Jojo memiliki kekuatan mental yang sangat bagus.
Jojo mengatakan, hasil di Asian Games mendorongnya untuk berprestasi pada kejuaraan level individu BWF World Tour. Setelah ini, kemampuan Jojo akan ditantang pada kejuaraan di China, Jepang, Korea. Jojo diharapkan dapat terus mengasah diri hingga saatnya nanti membela Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Jonatan Christie
Lahir: Jakarta, 15 September 1997
Prestasi:
- Medali emas Tunggal Putra di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia
- Medali emas Beregu Putra di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia
- Medali perak Tunggal Putra di BWF World Tour 2017 di Bangkok, Thailand
- Medali Perak Tunggal Putra di BWF World Tour 2018 di Auckland, New Zealand
- Medali Emas Tunggal Putra di Asian Games 2018 di Jakarta, Indonesia