GENOA, SENIN - Napoli di bawah asuhan pelatih Maurizio Sarri pada musim lalu tampil fenomenal. Mereka tidak terkalahkan selama 10 laga pertama Serie A musim 2017-2018 dan finis di peringkat dua klasemen akhir. Namun, pencapaian itu harus dibayar mahal karena Sarri jarang merotasi pemain dan skuad menjadi kaku.
Selalu menggunakan komposisi pemain yang sama setiap laga di Serie A ataupun Liga Champions memang menjadikan Napoli versi Sarri lebih solid dan mematikan. Konsekuensinya adalah para pemain cepat lelah dan Napoli seperti kehilangan taji pada paruh musim kedua. Mereka akhirnya gagal mengkudeta Juventus yang merebut gelar juara Serie A untuk ketujuh kali berturut-turut.
Konsekuensi kedua adalah pemain pelapis Napoli, seperti Amadou Diawara, Marko Rog, Vlad Chiriches, dan Adam Ounas, kehilangan sentuhan karena jarang dimainkan. Napoli menjadi tidak memiliki kedalaman skuad dan kewalahan ketika menghadapi jadwal laga yang padat.
Carlo Ancelotti yang melatih Napoli pada musim ini kemudian mencoba menghilangkan kebiasaan buruk Sarri. Mantan pelatih AC Milan dan Real Madrid itu pun bereksperimen dengan mengistirahatkan kapten Marek Hamsik dan penyerang sayap Jose Callejon saat bertandang ke Sampdoria, Senin (3/9/2018) dini hari WIB.
Sayangnya, Napoli justru kalah 0-3 dalam laga yang berlangsung di Stadion Comunale Luigi Ferraris, Genoa, itu. Dua gol Sampdoria dicetak Gregoire Defrel dan gol ketiga diceploskan Fabio Quagliarella, mantan pemain Napoli. ”Sedih juga saya selalu mencetak gol indah ke gawang Napoli,” kata Quagliarella seperti dikutip laman Football-Italia.
Ini merupakan kekalahan Napoli yang pertama dari tiga laga awal Serie A musim ini. Meski sebelumnya bisa menang atas Lazio, 2-1, dan AC Milan, 3-2, Ancelotti pantas cemas. Hanya dalam tiga laga mereka sudah kebobolan enam gol.
”Saya melakukan perubahan juga untuk menjaga motivasi seluruh pemain,” kata Ancelotti. Adapun penyebab utama kekalahan tim, kata Ancelotti, adalah kurangnya daya juang pemain dan bukan karena Hamsik dan Callejon absen.
Presiden klub Napoli, Aurelio de Laurentiis, bisa memahami kemauan Ancelotti karena musim lalu ia juga mengkritik Sarri yang tidak mau merotasi pemainnya. De Laurentiis pun meminta maaf kepada fans dan meminta mereka untuk bersabar. ”Saya rasa Ancelotti butuh waktu, dan mungkin setelah laga ke-9 tim sudah bisa menemukan bentuk permainan terbaiknya,” katanya.
Masalahnya, dua pekan lagi Napoli mulai menjalani laga perdana Liga Champions melawan Red Star Belgrade. Pada awal Oktober nanti, Napoli juga menghadapi Juventus dan kemudian bertemu Liverpool di Liga Champions. Pada laga pramusim lalu, Liverpool menggilas Napoli, 5-0.
”Grup kami di Liga Champions sangat berat, tetapi kami harus bisa mengalahkan raksasa yang ada di grup,” kata De Laurentiis. Selain Liverpool dan Red Star, Paris Saint-Germain juga ada di Grup C. Meski sudah tiga kali menjuarai Liga Champions bersama AC Milan dan Real Madrid, tantangan Ancelotti pada musim ini bersama Napoli jauh lebih berat.(AFP/REUTERS/DEN)