Senyum Mourinho di Turf Moor
Teriakan ”Mourinho, Mourinho!” berkumandang keras di Turf Moor saat Manchester United membekap Burnley 2-0. Manajer berjuluk ”Si Spesial” itu masih didukung fans untuk mengeluarkan MU dari krisis kecil di tengah minimnya dukungan manajemen klub terkaya di dunia itu.
BURNLEY, SENIN Setelah lama menghilang, senyuman kembali muncul di wajah Manajer Manchester United Jose Mourinho. Ia kembali riang karena mendapati dirinya masih dicintai fans ”Setan Merah” yang hadir di Turf Moor, Minggu (2/9/2018) malam.
Sebelum Mourinho mengumbar senyumannya itu, penonton di stadion itu dihebohkan
penampakan pesawat yang membawa poster di langit Turf Moor. ”Ed Woodward, spesialis gagal,” bunyi tulisan poster yang diterbangkan pesawat sewaan itu.
Poster itu merupakan bentuk protes dari fans fanatik MU yang risau akan penampilan Setan Merah akhir-akhir ini. MU dua kali kalah dari tiga laga pada
awal musim Liga Inggris. Itu adalah start terburuk MU sejak 1992 atau ketika Liga Primer Inggris mulai mengalami modernisasi.
Alih-alih menyalahkan manajer atau pemain, fans MU justru menuding Ed Woodward, Wakil CEO sekaligus pemegang kendali operasional harian di MU. Woodward dinilai fans tak acuh dalam memenuhi permintaan ”Si Spesial” yang menginginkan sejumlah pemain baru, khususnya di sektor palang pintu.
Dua bek incaran Mourinho, Harry Maguire dan Jerome
Boateng, gagal didapat. MU hanya membeli tiga pemain baru dengan total 68 juta poundsterling atau Rp 1,3 triliun. Geliat transfer ini adalah terendah di MU sejak sepeninggal eks manajernya, Sir Alex Ferguson, 2013 silam.
Tidak heran Mourinho mewanti-wanti timnya bahwa perjalanan mereka bakal luar biasa berat di musim baru karena minimnya transfer pemain. Kerisauannya itu terbukti oleh buruknya start MU di musim ini.
Mourinho pun pernah diisukan bakal dipecat. Namun, fans membelanya. Mereka meneriakkan, ”Mourinho, Mourinho!” setelah MU mengakhiri laga di Turf Moor dengan kemenangan meyakinkan, 2-0, atas Burnley FC.
Mourinho, yang terenyuh oleh dukungan itu, lantas mendekati tribune penonton fans tim tamu seraya melemparkan senyum kepada belasan ribu suporter yang menjuluki dirinya ”pasukan merah Mourinho” itu.
Protes fans MU, seperti yang ditujukan kepada Woodward, itu merupakan hal langka. Terakhir kali itu terjadi sebelumnya adalah pada Maret 2014. Ketika itu, mereka menerbangkan spanduk bertuliskan ”Wrong one. (David) Moyes out!" Tidak lama, manajer pengganti Ferguson itu dipecat.
Bagi fans MU, Mourinho tidak sama dengan Moyes. Meski belum mampu memberikan trofi juara Liga Inggris, hal yang terakhir kali diraih MU pada 2013, Mourinho telah memberikan tiga trofi, salah satunya Liga Eropa.
Mereka masih yakin Mourinho mempunyai kekuatan spesial untuk memberikan MU trofi yang lebih banyak. Mereka juga yakin Setan Merah masih berpeluang juara di Liga Inggris musim ini meskipun kini tertahan di peringkat ke-10.
MU memang masih memiliki banyak laga untuk bangkit. Masih ada pula transfer musim dingin, Januari 2019, untuk mendatangkan pemain baru sekaligus membenahi masalah di lini belakang.
Berharap keajaiban
Fans MU berharap situasi ini identik dengan musim 1992-1993 silam, yaitu terakhir kali MU mengalami krisis mini pada awal musim. Meskipun kalah dua kali dan sekali imbang pada tiga laga awal musim itu, dengan ajaibnya MU justru menjadi juara dengan keunggulan sepuluh poin dari pesaingnya, Aston Villa.
”Kami sebetulnya punya mental (menang). Namun, itu harus keluar sedikit lebih besar. Itulah yang manajer (Mourinho) inginkan dan harus kita lakukan,” ujar Romelu Lukaku, striker MU, setelah kemenangan atas Burnley.
Lukaku memborong seluruh gol MU di Turf Moor. Dua golnya pada menit ke-27 dan ke-44 membuat MU terhindar dari krisis lebih dalam.
Kecemasan itu sempat kembali menghantui Setan Merah ketika striker muda Marcus Rashford diusir wasit Jonathan Moss pada menit ke-71. Padahal, striker yang dicadangkan itu baru tampil 10 menit. Rashford terancam mendapat sanksi yang lebih berat karena kedapatan menyundul bek Burnley yang juga mantan pemain MU, Phil Bardsley.
Rashford, yang belum mencetak gol musim ini, bakal absen di tiga laga MU berikutnya. ”Itu (kartu merah) menunjukkan kenaifan dan impulsifnya pria yang berada di level tertinggi selama tiga tahun terakhir, tetapi belum cukup dewasa menghadapi situasi itu,” ujar Mourinho mengomentari Rashford.
Namun, kartu merah Rashford itu tidak sampai merampas keceriaan Mourinho. Menurut dia, kemenangan itu menunjukkan kedewasaan MU setelah dipermalukan Tottenham Hotspur 0-3 di Old Trafford, pekan lalu.
MU memang tampil dominan meskipun hanya bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-71. Burnley frustrasi menembus pertahanan MU yang digalang Chris Smalling dan Victor Lindelof. Itu adalah pertama kali MU tidak kebobolan di musim ini.
”Tiga poin ini sangat penting. Kualitas penampilan kami adalah respons (dari kekalahan) di Old Trafford. Saya sungguh senang dengan penampilan mereka, hasil akhir, dan bagaimana mereka dapat menyenangkan fans,” ujar Mourinho kemudian.
Mourinho tidak lupa memuji dukungan fans MU di Turf Moor. Dukungan dan kepercayaan
juga mereka perlihatkan saat MU dilumat Spurs di Old Trafford. "Apa yang mereka lakukan seusai laga kontra Spurs sangatlah mendasar untuk kebahagiaan tim. itu momen untuk dikenang. Hari ini, fans kembali fantastis sejak menit pertama,” ujar Mourinho.
Saat ditanya komentarnya soal protes fans kepada Woodward, Si Spesial menjawab, ”Saya tidak melihat (poster) pesawat. Namun, hari ini Woodward memenangi laga ini 2-0.”
Mourinho dan MU kini punya waktu ekstra, yaitu dua pekan untuk mempersiapkan diri di laga Liga Inggris berikutnya. Kompetisi di Liga Inggris dan liga-liga Eropa lainnya akan rehat sejenak untuk Liga Nasional UEFA atau kualifikasi Piala Eropa 2020.
(AFP/Reuters/JON)