Petenis Jepang, Naomi Osaka, untuk pertama kali akan tampil pada final turnamen Grand Slam. Dalam final AS Terbuka, dia berhadapan dengan idolanya, Serena Williams.
NEW YORK, KAMIS ”I love you Serena!” kata Naomi Osaka saat diminta mengatakan pesan kepada Serena Williams, petenis yang akan menjadi lawannya pada final Grand Slam Amerika Serikat Terbuka. Serena adalah petenis yang sering ditonton Osaka semasa kecil di televisi.
Ucapan itu dikatakan Osaka sambil tertawa setelah memastikan lolos ke final AS Terbuka seusai mengalahkan Madison Keys. Dalam semifinal yang berlangsung di Flushing Meadows, New York, Kamis (6/9/2018) malam waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia, Osaka menang 6-2, 6-4.
Dia tampil percaya diri ketika berhadapan dengan Keys meski selalu kalah pada tiga pertemuan sebelumnya. Forehand keras Osaka ke sekitar baseline membuat finalis AS Terbuka 2017 itu sering kesulitan mengembalikannya.
Penampilan gemilang petenis yang tinggal di AS sejak berusia tiga tahun itu diperlihatkan ketika dia menggagalkan 13 break point Keys. Saat ditanya kunci keberhasilan dalam menggagalkan break point lawan, Osaka menjawab singkat, ”Saya ingin segera bertemu Serena,” katanya.
Petenis berusia 20 tahun itu menjadi petenis putri pertama Jepang yang lolos ke final Grand Slam. Osaka mengikuti jejak Nishikori sebagai petenis pertama negeri itu yang tampil dalam final Grand Slam. Namun, dalam final AS Terbuka 2014, Nishikori kalah dari Marin Cilic.
Di final, Osaka yang berperingkat ke-20 dunia akan berhadapan dengan Serena yang mengalahkan Anastasija Sevastova, 6-3, 6-0. ”Rasanya seperti tak nyata.
Saat kecil, saya selalu memimpikan melawan Serena di final Grand Slam,” kata Osaka yang memiliki ibu orang Jepang dan ayah dari Haiti.
Meski berpengalaman mengalahkan Serena pada babak pertama WTA Premier Miami, April, Osaka sadar, kali ini dia harus mengenyampingkan perasaan kagumnya kepada Serena. Apalagi, ketika itu, Serena baru bertanding kembali setelah melahirkan putri pertamanya pada September 2018.
”Meski merasa harus menikmati momen itu, saya juga harus berpikir bahwa itu adalah pertandingan penting. Saya tidak boleh berpikir bahwa dia idola saya, tetapi dia adalah lawan saya,” ujar Osaka yang dilatih Sascha Bajin, mantan rekan latih tanding Serena.
Berbeda dengan Osaka yang akan menikmati final Grand Slam pertamanya, Serena tampil untuk ke-31 kalinya dalam final turnamen tenis berlevel tertinggi itu. Untuk AS Terbuka, ini menjadi final kesembilan. Enam gelar diraih dari delapan final sebelumnya, yang terakhir ketika mengalahkan Caroline Wozniacki pada final 2014.
Final yang akan berlangsung Minggu dini hari waktu Indonesia ini menjadi final kedua Serena dengan status sebagai ibu. Juli lalu, dia tampil pada final Wimbledon, tetapi kalah dari Angelique Kerber.
”Luar biasa. Setahun lalu, saya berjuang untuk hidup setelah melahirkan. Setiap melangkah ke lapangan ini, saya bersyukur karena masih memiliki kesempatan untuk bertanding. Apa pun yang terjadi pada pertandingan, saya selalu merasa telah memenanginya,” kata Serena yang berpeluang menyamai Margaret Court sebagai petenis dengan gelar juara Grand Slam terbanyak, yaitu sebanyak 24 gelar.
Meski tampil dalam final dua Grand Slam beruntun, Serena menilai, itu menjadi awal perjalanannya saat kembali.
Semifinal ganda putra yang dimulai Sabtu dini hari waktu Indonesia mempertemukan Rafael Nadal dan Juan Martin Del Potro serta Novak Djokovic melawan Kei Nishikori. Kecuali Nishikori, tiga petenis lain berpengalaman menjuarai AS Terbuka.