Abderrahman Samba, atlet lari gawang 400 meter kelahiran Mauritania dan memegang kewarganegaraan Qatar, saat ini menjadi salah satu bintang di pentas atletik dunia. Ia telah memenangi enam dari 14 seri Liga Berlian IAAF 2018; mulai dari seri pertama di Doha, Qatar, 4 Mei 2018, hingga berakhir di Brussels, Belgia, 31 Agustus lalu.
Samba yang 5 September lalu genap berusia 23 tahun, punya keinginan kuat tampil menjadi yang terbaik di Liga Berlian IAAF 2018. Hal itu pula yang membuat namanya tidak tercantum dalam tim atletik Qatar, yang diturunkan di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
”Tidak ada keraguan, nomor lari gawang 400 meter ini sangat menantang karena merupakan ujian dari beberapa aspek. Mulai dari ketahanan, kecepatan, teknik yang baik, serta pola langkah yang baik. Namun, justru itulah yang saya nikmati,” kata Samba kepada iaaf.org. Samba sebelumnya mendalami nomor 100 meter, 200 meter, dan nomor 800 meter.
Keikutsertaan Samba di Liga Berlian IAAF 2018 tak hanya membuat dirinya dapat mendominasi. Samba, yang menjadi warga negara Qatar sejak Mei 2016, juga bisa mencatat waktu terbaik 400 meter lari gawang dunia musim ini.
Pada seri pertama Liga Berlian di Doha, ia mampu mencatat waktu 47,57 detik. Catatan waktu itu lalu dipertajam hingga empat kali. Pada seri keempat di Roma, 31 Mei 2018, Samba menorehkan waktu 47,48 detik. Pada seri keenam di Stockholm, 10 Juni 2018, ia berlari 0,07 detik lebih cepat daripada torehan di Roma. Di stockholm itu, ia mecatat 47,41 detik.
Ketika Samba berlari dengan waktu 46,98 detik pada seri ketujuh di Paris, 30 Juni 2018, ia tidak hanya mempertajam waktu terbaiknya, tetapi juga tercatat sebagai rekor lari gawang 400 meter bagi Benua Asia.
Selain itu, catatan waktu itu menempatkannya di posisi kedua rekor tercepat di dunia. Rekor dunia saat ini masih dipegang Kevin Young (51) asal Amerika Serikat, yakni 46,78 detik, dibuat saat meraih medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992.
”Saya berharap kelak bisa memecahkan rekor dunia guna membuat sejarah,” kata Samba. (AP/NIC)