BALI, KOMPAS Maybank Bali Marathon kembali digelar untuk ketujuh kalinya, Minggu (9/9/2018). Lomba lari ini disiapkan senyaman mungkin bagi para pemburu kemenangan ataupun kesenangan.
Sejumlah 10.905 pelari memulai lomba dari titik start di Bali Safari Marine Park, Gianyar, pagi ini. Peserta terdiri dari 2.893 pelari maraton, 4.927 pelari half maraton, dan 3.085 pelari di nomor 10 kilometer.
Jumlah peserta mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun lalu, yakni 8.633 pelari. Meski jumlah itu naik sekitar 25 persen, Presiden Direktur Maybank Taswin Zakaria menjamin lomba akan lebih nyaman. ”Rutenya sama seperti tahun lalu, melewati dua kabupaten, Gianyar dan Klungkung. Untuk menjaga kenyamanan, start di antara kategori diberi jeda waktu 45 menit,” kata Taswin, pada konferensi pers, kemarin, di Taman Bhagawan, Bali.
Pada MBM 2018, lomba lari maraton akan dimulai pukul 04.30. Setelahnya menyusul half maraton dan 10K, berselang masing-masing 45 menit. Adapun tahun lalu, lomba dimulai pukul 05.00 dengan jeda antarnomor hanya 15 menit.
Akibat waktu yang mepet, pelari half maraton yang berada di posisi paling belakang, berbentrokan dengan rombongan terdepan pelari 10K. ”Kami mengukur kecepatan terbaik pelari di setiap nomor. Hasilnya, jarak waktu start tahun ini sudah aman sehingga kejadian 2017 tidak terulang,” kata Koordinator MBM 2018 Rizki Wahyu.
Kenyamanan berlari menjadi penting mengingat ada 40 pelari elite profesional yang bertarung serius memperebutkan hadiah total mencapai Rp 2 miliar. Salah satunya pelari asal Kenya yang juara MBM 2012–2014, Kennedy Lilan Kipto.
MBM 2018 menjadi pertaruhan Kennedy mengembalikan mahkotanya. Dia hanya berada di podium ketiga tahun lalu. Kennedy akan ditantang rekan senegaranya, Cosmas Matolo Muteti, yang tahun lalu berada di podium kedua setelah finis 9 detik lebih cepat.
Hiburan lokal
Di sisi lain, MBM 2018 juga menjanjikan kesenangan bagi pesertanya. Panitia menyiapkan hiburan budaya lokal setempat yang akan diiringi 4.500 siswa SD Negeri dan 170 guru di Gianyar dan Klungkung.
Untuk kali pertama, kata Rizki, akan ada pacer yang membantu pelari mencapai garis finis. Keberadaan pacer ini penting mengingat 35 persen peserta MBM 2018 merupakan pelari baru ”Total ada 19 pacer, fungsinya menjaga pelari agar tidak melewati batas waktu tempuh,” ujarnya.
Sementara itu, panitia MBM berharap peserta tidak khawatir berlebihan dengan isu bencana alam, seperti gempa bumi. Isu ini cukup mengganggu sejak gempa besar di Lombok yang turut mengguncang Bali, awal Agustus 2018.
Panitia MBM pun menjamin keamanan selama lomba. Ada 3 tempat evakuasi yang aman dari ancaman gempa bumi dan tsunami. Tempat itu terletak di antara Gianyar dan Klungkung. ”Penetapan ini sesuai hasil koordinasi dua kali,” katanya.
Untuk pengamanan lomba, panitia MBM menambah jumlah polisi, dari 600 orang pada tahun lalu menjadi 902 orang. Mobil ambulans juga disiapkan di tujuh lokasi. Terdapat 110 tenaga medis yang bersiaga di lokasi itu. (KEL/COK)