KUDUS, KOMPASSebanyak 65 peserta lolos ke babak akhir Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 setelah melewati babak kedua di GOR PB Djarum, Kudus, Sabtu (8/9/2018). Minggu pagi, daya juang mereka akan diuji pada seleksi akhir, demi melaju ke tahap karantina.
Final Audisi berlangsung 7-9 September, diikuti 219 peserta hasil penjaringan di delapan kota. Final audisi terbagi dalam tiga tahap untuk memperebutkan tiket tahap karantina. Para peserta dibagi dalam kelompok usia 11 tahun (U-11), U-13, dan U-15, masing-masing putra dan putri.
Ketatnya persaingan terasa sejak hari pertama, yang membuat hasil tahap pertama baru diumumkan Sabtu sore. Dari 219 orang, jumlah peserta diseleksi menjadi 91 orang, kemudian menjadi 65 orang. Para finalis akan bertanding sekali sebelum pengumuman tahap karantina.
Pelatih U-11 dan U-13 PB Djarum, Engga Setiawan, mengatakan, penilaian bukan hanya berdasarkan menang dan kalah. ”Pertimbangannya adalah teknik, fisik, dan strategi. Daya juang mereka juga diperhitungkan, termasuk bagaimana mengatasi kesulitan di lapangan,” kata Engga.
Menurut Engga, kualitas peserta final audisi tahun ini meningkat dan lebih merata sehingga tim pelatih perlu waktu lebih lama untuk menyeleksi. ”Potensi mereka luar biasa sehingga kami putuskan kerucutkan dulu sebelum pengumuman hasil tahap satu agar kami bisa melihat lebih dalam,” ujarnya.
Tahun ini audisi kembali memasukkan kategori U-15 setelah hanya ada U-11 dan U-13 pada Final Audisi 2017. Menurut Engga, hal itu untuk mewadahi atlet U-13 berbakat dan potensial, tetapi gugur sebelum final. Karena potensi melimpah, kesempatan kembali diberikan tahun ini.
Bryan Dave Limbowo (12), peserta final audisi dari Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, sudah tiga kali mengikuti Audisi Djarum, tetapi baru kali ini bisa lolos tahap 3 di final audisi. ”Setiap hari, saya berlatih dua jam karena ingin lolos beasiswa Djarum. Tadi saya sempat kalah satu set, tetapi coba perbaiki permainan. Saya baca kelemahan lawan,” katanya.
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi menuturkan, teknik dasar peserta audisi 2018 meningkat signifikan. ”Kami sampaikan kepada para pelatih di daerah, yang kami pilih adalah atlet dengan teknik dasar yang baik. Pesan ini terserap sehingga peserta final audisi memiliki teknik dasar yang bagus,” kata Fung.
Fung menambahkan, pelatih memiliki peran penting dalam membina atlet. Karena itu, pelatih perlu membuka wawasan, teliti, dan berani menentukan pilihan. Ini penting karena pengembangan teknik dan fisik perlu disertai penggalian sisi-sisi lain dari pemain sehingga akan terbentuk karakter. (DIT)