Spirit olahraga yang bisa dijadikan sebagai ajang pemersatu bangsa kembali digelorakan dalam peringatan Hari Olahraga Nasional ke-35.
Ternate, Kompas Momentum Hari Olahraga Nasional ke-35 di Ternate, Maluku Utara, yang diperingati berdekatan dengan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 diharapkan dapat membangkitkan kembali prestasi olahraga Indonesia. Semangat olahraga yang dapat menyatukan berbagai lapisan masyarakat harus selalu dijaga demi keutuhan negara.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan hal itu pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Lapangan Gelora Kie Raha, Kota Ternate, Minggu (9/9/2018). Turut hadir dalam acara itu di antaranya Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman, dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari.
Imam mengatakan, peringatan kali ini luar biasa karena bertepatan dengan tahun olahraga. Pada tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games (18 Agustus-2 September) dan Asian Para Games (6-13 Oktober). Peringatan ini juga berkesan karena untuk pertama kali diselenggarakan di luar Pulau Jawa.
”Itu artinya olahraga adalah milik kita semua. Dengan olahraga, kita semakin sehat, bugar, dan solidaritas serta soliditas sesama anak bangsa semakin kuat,” kata Imam.
Melalui kesuksesan pesta olahraga antarnegara se-Asia, Imam meyakini olahraga dapat difungsikan untuk melunturkan sekat-sekat perbedaan antarmasyarakat. ”Masyarakat bersatu untuk mendukung perjuangan atlet Indonesia,” katanya.
Dalam peringatan itu, Menpora memberikan penghargaan kepada 11 pelaku olahraga serta 10 pembina dan penggerak olahraga. Mereka di antaranya perempuan pendaki tujuh puncak dunia, Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari; pebalap Galang Hendra Pratama; dan pelatih sepak bola Fachry Husaini.
Peringatan Haornas diselenggarakan bersamaan dengan kirab obor Asian Para Games di Ternate. Pada Minggu pagi, Menpora menyalakan obor di Kedaton Kesultanan Ternate, Soa Sio, Kota Ternate. Obor yang dipegang Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari selanjutnya diserahkan kepada mantan atlet tenis meja kursi roda Risal Assor sebagai pembawa obor pertama dalam kirab.
Obor dibawa melintasi daerah pesisir yang indah dengan jalur berkelok-kelok. Menpora, Ketua Inapgoc, dan Wali Kota Ternate mengiringi perjalanan obor dengan menggowes sepeda. Sebanyak 11 pembawa obor berlari secara bergantian menempuh rute perjalanan dari Kedaton Kesultanan Ternate, Taman Nukila, kemudian berakhir di landmark Ternate di Pantai Falajawa.
Ternate merupakan kota pertama yang disinggahi kirab obor Asian Para Games. Selanjutnya obor akan dibawa ke Makassar, Bali, Pontianak, Medan, Pangkal Pinang, dan berakhir di Jakarta pada 30 September 2018.
Risal mengaku bangga karena Ternate dipilih menjadi tempat peringatan Haornas dan kirab obor Asian Para Games. ”Semoga ini menambah semangat bagi atlet-atlet muda. Saya juga berharap agar dukungan pembinaan kepada atlet penyandang disabilitas ditingkatkan lagi,” katanya. (DNA)