Tokyo, Selasa--Setelah meraih medali emas Asian Games Jakarta Palembang 2018, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, sebenarnya diharapkan bisa konsisten mempertahankan penampilan pada turnamen lain. Namun, atlet bernama panggilan Jojo itu gagal mengatasi tes pertamanya dengan tersingkir pada babak pertama Jepang Terbuka.
Jepang Terbuka menjadi turnamen besar pertama yang digelar usai Asian Games, 18 Agustus-2 September. Dalam struktur turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Jepang Terbuka berkategori BWF World Tour Super 750, satu level di bawah Indonesia Terbuka. Pemain-pemain top dunia pun hadir di Jepang dan akan hadir pada China Terbuka, pekan depan.
Sayangnya, Jojo tak dapat memperlihatkan penampilan terbaiknya pada kesempatan pertama setelah menjuarai Asian Games.
Pada pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Selasa (11/9/2018), Jojo kalah dari HS Prannoy (India), 18-21, 17-21.
Jojo unggul hingga pertengahan gim pertama, 14-11, tetapi setelah itu, persaingan meraih poin lebih ketat. Pada gim kedua, tunggal putra peringkat ke-12 dunia itu selalu tertinggal dalam perolehan skor.
Itu menjadi kekalahan kedua Jojo dari lawan yang sama setelah mereka bertemu pada perempat final beregu putra Asian Games. Indonesia menang, 3-1, atas India tetapi Jojo kalah, 15-21, 21-19, 19-21.
Prestasi meraih emas membuat Jojo harus mengikuti berbagai acara pemberian penghargaan seperti atlet peraih medali lainnya. Akan tetapi, pelatih tunggal putra Hendry Saputra Ho tidak ingin menjadikan itu sebagai alasan.
"Saya tidak mau alasan itu, tetapi saya lihat kecepatan Jojo agak menurun. Bolanya juga agak berat jadi berpengaruh ke serangan yang sulit tembus," kata Hendry.
Hendry juga menjelaskan, Jojo bermain bagus hingga poin 18 pada gim pertama, tetapi dia membuat kesalahan pada poin-poin akhir. "Adapun pada gim kedua, saya lihat dia agak hilang fokus. Namun, secara keseluruhan, dia tampil lebih baik dibandingkan saat bertemu lawan yang sama di Asian Games. Saya yakin kalau bertemu lagi, kemungkinan menangnya lebih besar," lanjut Hendry.
Kehilangan Jojo dan Tommy Sugiarto yang dikalahkan Chen Long, Indonesia pun tinggal mengandalkan Anthony Sinisuka Ginting pada tunggal putra. Menang atas unggulan kedelapan, Angus Ng Ka Long (Hongkong), 21-14, 21-15, peraih perunggu Asian Games itu akan berhadapan dengan Prannoy pada babak kedua. Anthony pernah dikalahkan Prannoy pada Indonesia Terbuka 2017.
Selain Anthony, tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, juga memiliki kesempatan untuk membalas kekalahan atas lawan yang akan dihadapi pada babak kedua, yaitu unggulan keempat Ratchanok Intanon (Thailand). Gregoria dikalahkan Intanon dalam tiga gim saat mereka bertemu pada Indonesia Terbuka 2018, Juli.
"Saya ingin membalas kekalahan dengan berusaha mengeluarkan permainan terbaik di pertandingan melawan Ratchanok," kata Gregoria yang menang atas Evgeniya Kosetskaya (Rusia), 21-18, 21-17. Meski menang, tunggal putri berperingkat ke-23 dunia itu belum puas dengan penampilannya karena masih banyak membuat kesalahan.
Kemenangan juga diraih tunggal putri Lyanny Alessandra Mainaky serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Adapun skuad ganda putra dan putri akan memulai penampilan pada Rabu ini. Indonesia mewakilkan ganda putra terbanyak, yaitu sebanyak enam pasangan. Mereka adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, serta Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.
Adapun Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris/Rizki Amalia Pradipta, dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani akan tampil pada ganda putri.