Menjelang Asian Para Games 2018, sejumlah atlet memasuki tahap akhir pematangan teknik dan taktik. Selain itu, penguatan mental bertanding atlet juga menjadi fokus para pelatih.
JAKARTA, KOMPAS Pebalap sepeda Paralimpiade optimistis bisa mempersembahkan medali bagi Indonesia di Asian Para Games 2018. Meski diperkuat dua pebalap juara Asia, yaitu Muhammad Fadli Imammuddin dan Ni Kadek Karya Dewi, tim Indonesia harus mewaspadai kekuatan China dan Malaysia di klasifikasi C (sepeda standar) dan H (sepeda tangan).
Para pebalap yang tengah menjalani pemusatan latihan di Solo, Jawa Tengah, kini menjaga momentum untuk mengejar ketertinggalan dari pebalap-pebalap level Asia. Dengan memanfaatkan velodrom Manahan, Solo, dan jalan tol, mereka melakukan persiapan akhir untuk mempertajam teknik dan taktik.
”Latihan sudah dipusatkan pada teknis peningkatan kecepatan dan mempertajam ledakan tenaga untuk bisa mencapai kecepatan optimal,” kata pelatih balap sepeda Paralimpiade, Puspita Mustika, di Solo ketika dihubungi, Kamis (13/09/2018).
Malaysia pernah beradu dengan Indonesia di ASEAN Para Games dan mereka lebih unggul. Sementara China menjuarai banyak kejuaraan Asia.
Sebanyak 17 pebalap yang akan mengikuti 24 klasifikasi dari 27 klasifikasi yang dilombakan semuanya berlatih di Solo sejak Januari lalu. Selain velodrom Manahan, mereka juga berlatih di lintasan jalan raya.
Menurut Puspita, untuk pebalap road race klasifikasi C dan B (sepeda tandem untuk atlet buta), mereka berlatih menempuh jarak 500-700 kilometer per pekan. Sementara pebalap road race klasifikasi H setiap pekan menempuh jarak total 450 km.
Pada 24 September, kata Puspita, para pebalap sudah tiba di Jakarta dan mulai menjajal lintasan di velodrom Rawamangun (trek) dan Sirkuit Sentul, Bogor (road race).
Lintasan Sentul adalah rumah kedua bagi Fadli. Sebelum menjadi pebalap sepeda Paralimpiade, Fadli adalah atlet balap motor hingga kecelakaan yang merenggut kaki kirinya. ”Fadli sudah hafal betul bagaimana ia harus mengambil strategi di banyak tikungan,” kata Puspita.
Fadli menjadi andalan Indonesia meraih medali pada Asian Para Games di klasifikasi C4 Individual Time Trial dan Individual Road Race. Pada Kejuaraan Asia di Myanmar, Februari lalu, Fadli meraih emas ITT 22 km dengan waktu 33 menit 17,96 detik. Kecepatan maksimal yang bisa diraih Fadli adalah 39,64 km per jam. ”Sekarang kecepatan saya sudah bisa mencapai 42-44 km per jam dan itu sudah saya coba di Sentul,” ujarnya.
Potensi medali lainnya ada di tangan Ni Kadek Karya Dewi di klasifikasi sepeda tangan H3. Pebalap putri asal Bali ini juga menyabet emas di Myanmar.
Penguatan mental
Di cabang menembak Paralimpiade dan lawn bowls, para pelatih terus memperkuat mental bertanding atlet selain membenahi teknik dan taktik.
Pelatih Tim Menembak Paralimpiade Saridi saat meninjau Lapangan Tembak Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, kemarin, mengatakan, fokus tim saat ini ada pada penyesuaian atlet dengan lapangan dan pendampingan secara psikologis. Kendala yang umumnya dialami adalah manajemen emosi atlet di tengah jalannya lomba.
Atlet menembak Paralimpiade, Bolo Triyanto, mengatakan, kendala yang dialami saat bertanding biasanya grogi. Degup jantung yang kencang dapat berpengaruh ke posisi menembak, apalagi kategorinya Air Riffle Standing. Posisi tangan yang tidak menyentuh meja membuat pegas penyangga senapan sedikit bergetar dan menyulitkan saat membidik.
”Karena butuh fokus yang tinggi, kadang kami sampai stres. Kalau sudah seperti itu, biasanya tidak bisa kami paksa untuk lanjut dan harus rehat cukup lama,” kata Bolo, yang turut dalam kategori menembak jarak 10 meter standing dan prone untuk klasifikasi SH2 (klasifikasi keterbatasan tubuh bagian atas).
Atlet cabang lawn bowls yang mulai berlatih di lapangan Hoki, GBK, beradaptasi dengan lapangan karpet. Saat pemusatan latihan di Solo, mereka menggunakan lapangan rumput.
Persiapan lain yang penting adalah menjaga suasana hati atlet tetap senang. Kekompakan tim yang bagus akan berpengaruh ke emosi setiap atlet. ”Di lawn bowls ini, kalau perasaannya enggak senang, susah buat konsentrasi,” ujar atlet lawn bowls Yanti, kemarin. (IND/E19/E16)