GEBZE, JUMAT - Pecatur Indonesia, Novendra Priasmoro, mulai bangkit dan kembali merebut kemenangan pada Kejuaraan Dunia Catur Yunior 2018 di Gebze, Turki, Jumat (14/9/2018). Sampai babak kesembilan, Novendra baru mengumpulkan lima poin dari empat kemenangan dan dua kali remis.
Sebelumnya, Novendra mengalami dua kekalahan beruntun pada babak keenam dan ketujuh. Pada babak kedelapan, Novendra bermain remis dan kembali merebut kemenangan pada babak kesembilan. Dengan lima poin, Novendra menempati posisi ke-63 dari 150 pecatur di seluruh dunia.
Hasil yang tidak maksimal itu membuat Novendra untuk sementara kehilangan 13,1 poin pada ratingnya. Tingkat kehilangan itu dapat dikurangi jika pecatur berusia 18 tahun itu mampu memenangi dua laga tersisa. Novendra dipastikan tidak dapat menambah poin ratingnya karena tingkat kehilangannya sudah cukup banyak.
”Meskipun tidak dapat memenuhi target yang diharapkan, Novendra banyak belajar dari ajang ini. Pelajaran yang dia dapatkan diharapkan dapat berguna untuk menghadapi laga berikutnya pada Olimpiade Catur, Oktober mendatang,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
Pada babak kedelapan, Novendra menghadapi Volodar Murzin dari Rusia. Novendra yang memainkan buah catur hitam mendapat tekanan sejak awal laga. Novendra berusaha bertahan dan menutup pergerakan lawan.
Murzin sudah unggul satu bidak dan berulang kali melakukan skak untuk memaksakan kemenangan. Namun, Novendra terus bertahan dan akhirnya memaksa Murzin menerima hasil remis.
”Jika Murzin memaksakan kemenangan, laga masih akan berlangsung dengan seru,” kata Novendra.
Pada babak kesembilan, Novendra akhirnya merebut kemenangan atas Milos Milosevic dari Serbia. Novendra yang memainkan buah catur putih bermain menyerang ke sayap raja sejak awal laga.
Novendra dengan cepat merebut keunggulan secara posisi dan secara kualitas buah catur. Pada langkah ke-33, Novendra sudah memaksa Milosevic menyerah.
”Novendra akan menjadi salah satu andalan Indonesia pada Olimpiade Catur di Batumi, Georgia. Kami berharap agar dia semakin matang dan tampil lebih baik saat Olimpiade,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi. (ECA)