JAKARTA, KOMPAS Waktu 15 menit pertama menjadi momen emas untuk menekan mental lawan pada laga pekan ketiga Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (16/9/2018), di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Sebagian tim berhasil memanfaatkan momen itu sebagai modal awal untuk menguasai pertandingan.
Salah satunya adalah Sekolah Sepak Bola (SSB) Kabomania yang mengalahkan Asiop Apacinti, 2-1. Kabomania yang konsisten menyerang sejak awal melihat lambatnya transisi pemain lini belakang Asiop setelah menyerang. Kabomania pun langsung mencetak gol pada menit ke-5 melalui Roy Dimas.
Pelatih SSB Kabomania Cecep Jumhana memang menginstruksikan pemain untuk menguasai permainan pada menit-menit awal. Apalagi, Jumhana melihat pemain Asiop kehilangan konsentrasi sejak laga dimulai.
”Hal itu membuat Roy jadi lebih percaya diri dengan mencetak gol kedua di menit ke-27,” ujar Cecep.
Permainan agresif Kabomania itu pun membuat kepercayaan diri pemain Asiop menurun. Pelatih SSB Asiop Apacinti Ilham mengatakan, timnya sulit mengatasi ketertinggalan setelah kebobolan dua gol.
Sama seperti Kabomania, SSB Mandiri Selection juga berusaha agresif pada menit-menit awal saat melawan Astam. Mandiri mencetak gol pertamanya pada menit ke-21 melalui Muhamad Dimas. Mandiri kemudian menang, 2-1.
Pelatih Mandiri SelectionMukhsin Alatas menyadari gol cepat dapat menurunkan mental lawan. ”Kami kejar angka di awal agar tim bisa lebih rileks saat menambah gol pada 15 menit berikutnya,” katanya.
Bisa gagal
Namun, bermain cepat dan agresif sejak menit pertama tidaklah mudah. SSB Big Stars Babek FA, misalnya, justru kalah 0-1 dari SSB Bina Taruna.
Padahal, Pelatih SSB Big Stars Babek Bonni Safrudin Wijaya, pada sesi latihan, Jumat (14/9), sudah meminta timnya bermain lebih mengentak pada 15 menit pertama. Saat bertanding, koordinasi antarlini yang diterapkan saat latihan ternyata tidak berjalan baik.
”Lini tengah kami tidak dapat menyambung sejumlah serangan dan cepat sekali kehilangan bola. Pertahanan lawan juga sangat sulit ditembus,” kata Bonni.
Kapten tim SSB Big Stars Babek Richko Ridho mengatakan, penyelesaian akhir timnya tidak memuaskan meski punya banyak peluang pada babak kedua. Lini tengah dan lini depan juga tidak terhubung dengan baik.
Sebaliknya, Bina Taruna justru memasang sejumlah pelapis pada babak pertama. Mereka kemudian baru menurunkan para pemain inti pada babak kedua untuk meningkatkan intensitas serangan.
”Ini strategi kami khusus untuk melawan Babek yang memiliki banyak pemain bagus. Kami berusaha menguras tenaga lawan dan serang di babak kedua,” kata Pelatih Bina Taruna Saut L Tobing. Pada babak kedua itu, Saut baru menurunkan pemain-pemain inti.
Strategi itu berjalan lancar. Ketika Babek bisa menguasai permainan pada babak pertama, para pemain Bina Taruna fokus untuk menahan serangan. Bina Taruna kemudian berbalik agresif pada babak kedua dan mencetak gol lewat M Brian Azura Nixon pada menit ke-42.
Dengan strategi itu, Saut mengaku tidak khawatir jika lawan justru bisa unggul lebih dulu. ”Kami sudah mempersiapkannya,” katanya. (DEN/E19)