TURIN, MINGGU Bintang Juventus, Cristiano Ronaldo, akhirnya bisa menikmati dua gol pertamanya di Serie A saat mengalahkan Sassuolo, 2-1, di Stadion Allianz, Turin, Minggu (16/9/2018). Juventus pun kembali menjadi momok bagi tim-tim lain di Serie A.
Gol pertama pemain berjuluk CR7 itu terjadi pada menit ke-50 dan gol kedua pada menit ke-65. Ronaldo butuh 28 tembakan percobaan dalam empat laga sebelum mencetak gol pertama.
Kini Ronaldo sudah bisa melakukan selebrasi khasnya, berteriak, dan tersenyum di lapangan.
Niat Ronaldo untuk fokus beradaptasi terhadap klub barunya pada pekan lalu pun membuahkan hasil. Pekan lalu, Ronaldo memutuskan tidak bergabung bersama tim nasional Portugal dan terus berlatih di Turin.
Namun, kegembiraan Ronaldo dan kemenangan Juve tercoreng berkat ulah rekannya, Douglas Costa, yang meludahi pemain Sassuolo, Federico Di Francesco. Costa pun diganjar kartu merah.
Chievo bangkit
Pada laga sebelumnya, Minggu siang waktu Italia, Chievo tampil mengejutkan dengan menahan imbang AS Roma, 2-2, di Stadion Olimpico. Padahal, tim berjuluk ”Keledai Terbang” itu sudah tertinggal 0-2.
Roma unggul lebih dulu berkat gol Stephan El Shaarawy pada menit ke-10 dan Bryan Cristante pada menit ke-30. Namun, sang tuan rumah kehilangan konsentrasi dan Chievo bangkit melalui gol yang diceploskan Valter Birsa pada menit ke-52 dan Mariusz Stepinski pada menit ke-83.
Pelatih Chievo Lorenzo D’Anna sangat bangga timnya tampil pantang menyerah meski di bawah tekanan yang sangat besar.
Lawan yang mereka hadapi adalah tim yang musim lalu berhasil menembus semifinal Liga Champions dan bermain di kandangnya. Cuaca saat laga itu pun sangat panas.
Selain itu, Chievo baru saja menerima hukuman pengurangan tiga poin dan denda Rp 3,4 miliar akibat penggelembungan nilai transfer pemain muda. Pelanggaran itu melibatkan klub Serie D, Cesena. Meski mendapat satu poin dari hasil imbang 2-2 di Olimpico itu, Chievo kini masih berada di dasar klasemen dengan nilai minus satu poin.
”Kami juga berhasil keluar dari rasa takut setelah berlaga melawan Fiorentina. Kami sekarang berada di jalur yang benar,” kata D’Anna seperti dikutip laman Football-Italia.
Akhir Agustus lalu, Chievo dihajar Fiorentina 1-6. Setelah itu, si keledai terbang belum pernah menang.
Sebaliknya, Roma justru keluar dari jalurnya. Di Serie A musim ini, Roma baru menang sekali, yaitu saat mengalahkan Torino 1-0. Pada empat laga berikutnya, termasuk laga kontra Chievo, mereka kalah dua kali dan imbang dua kali.
Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco mengatakan hasil mengecewakan itu akibat mentalitas pemainnya. ”Setelah unggul, kami masih bisa memotong pergerakan bola mereka.
Namun, hal terburuk adalah kami merasa sudah bisa mengendalikan permainan,” ujarnya.
Menurut Di Francesco, Roma harus mulai belajar untuk bisa menjaga konsentrasi hingga menit akhir. Ia pun merasa perlu untuk memperbaiki taktiknya. Strategi bermain melebar pada laga itu tidak berjalan dengan baik.
Celakanya, hasil mengecewakan ini terjadi ketika Roma akan menghadapi Real Madrid di ajang Liga Champions, Kamis (20/9) dini hari WIB. Evaluasi dan perbaikan menyeluruh sudah sangat mendesak.
”Hasil ini (laga kontra Chievo) bisa menurunkan kepercayaan diri pemain dan kemampuan mereka membaca permainan. Kami tidak bisa bermain dengan cara yang sama di Madrid nanti,” ujar Di Francesco.
Berbeda dengan Roma, Napoli semakin bisa bermain efektif dan justru memperoleh modal berharga sebelum menghadapi Red Star Belgrade di Liga Champions. Tim berjuluk ”Partenopei” itu menang 1-0 atas Fiorentina pada laga yang berakhir Minggu dini hari WIB di Stadion San Paolo.