Milan, Senin Setelah menunggu selama enam tahun, Inter Milan akhirnya kembali bertarung di ajang Liga Champions dan akan menjamu Tottenham Hotspur di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (18/9/2018) pukul 23.55 WIB. Namun, kali ini satu-satunya tim Italia yang bisa meraih treble winner pada musim 2009-2010 itu datang dalam keadaan compang-camping.
Tim berjuluk ”Nerazzurri” ini pun bertekad menjadikan laga kontra Spurs sebagai titik balik untuk keluar dari krisis. Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti adalah menghancurkan hambatan mental yang selama ini membuat penampilan Inter naik-turun.
Inkonsistensi itu menimbulkan pertanyaan sebab jika membedah skuad Inter, akan terlihat banyak pemain bintang yang seharusnya bisa membuat Inter menjadi tim yang disegani di Eropa. Mereka memiliki striker tajam seperti Mauro Icardi, gelandang agresif seperti Radja Nainggolan, serta bek tangguh seperti Stefan de Vrij dan Milan Skriniar.
Meski demikian, kualitas para pemain itu sering tidak terlihat seperti saat Inter kalah 0-1 ketika menjamu Parma, Sabtu lalu.
Ironisnya, gol Parma itu dicetak oleh Federico Dimarco, pemain Inter yang sedang dipinjamkan ke Parma. Ini adalah kekalahan kedua Inter dalam empat laga pertama mereka di Serie A dan membuat mereka berada di peringkat ke-15 dengan perolehan empat poin.
Inkonsistensi itu sudah terjadi musim lalu dan kini masih berlanjut. ”Kami melalui masa-masa sulit, tetapi seperti yang saya katakan, laga (kontra Spurs) ini adalah laga yang bisa membalikkan keadaan dengan cepat,” kata Spalletti, seperti dikutip laman Football-Italia.
Bagi Spalletti, Liga Champions ibarat Disneyland, sebuah taman hiburan yang menyenangkan dan indah. Bisa berada di sana saja sudah bisa membangkitkan motivasi pemain.
Sementara para pemain berharap laga kontra Spurs ini bisa memperbaiki mental mereka ke depan. ”Laga ini tidak menentukan, tetapi sangat penting. Laga ini bisa memberikan kami rasa percaya diri,” ujar gelandang Inter, Matias Vecino.
Serangan balik
Tim Inggris seperti Spurs, menurut Vecino, memiliki kemampuan mengerikan ketika menyerang balik. Hal ini yang harus mereka waspadai.
”Kami harus bisa menguasai semua ruang dan menahan serangan balik mereka,” kata Vecino. Salah satu pemain Spurs yang sangat ditakuti Vecino adalah Christian Eriksen, gelandang yang pintar mengatur pergerakan bola dari tengah.
Apalagi striker Spurs yang meraih penghargaan sepatu emas di Piala Dunia Rusia 2018 lalu, Harry Kane, juga akan tampil.
”Harry Kane kelelahan? Saya tidak setuju. Kami sudah melihat laga-laga Spurs dan Kane tetap mematikan dalam situasi apa pun. Spurs sangat mengandalkan dia,” ujar Spalletti.
Pesona Kane memang belum terlihat pada awal musim ini. Dalam lima laga pertama di Liga Inggris, Kane baru mencetak dua gol. Pada laga terakhir saat Spurs dikalahkan Liverpool, 1-2, Kane juga tidak bisa berbuat banyak.
Pelatih Inggris Gareth Southgate, seperti dikutip laman The Telegraph, telah mengatakan Kane butuh istirahat karena terlalu banyak bermain. Bahkan, Southgate juga mencadangkan Kane dalam ketika Inggris berlaga melawan Swiss dalam laga persahabatan pekan lalu.
Namun, Pelatih Spurs Mauricio Pochettino mengatakan, saran untuk mengistirahatkan Kane adalah ide gila. ”Kane akan mencetak gol dan bermain sesuai yang kami harapkan. Dia adalah striker terhebat di dunia,” ujar pelatih asal Argentina itu.
Pochettino tidak mau mengambil risiko ketika bertandang ke Inter. Musim lalu mereka sempat membuat kejutan di Liga Champions, tetapi disingkirkan Juventus di babak 16 besar.
Spurs kemudian mengakhiri musim lalu tanpa gelar. Di Stadion Giuseppe Meazza pada Selasa malam nanti, mereka akan bertemu Inter yang bernasib sama. (AFP/REUTERS/DEN)