Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus konsisten di peringkat delapan besar dunia agar terhindar dari pasangan unggulan di babak pertama.
CHANGZHOU, SELASA Tantangan berat menghadapi unggulan ketiga, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), pada babak pertama turnamen China Terbuka dilewati Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan kemenangan. Untuk selanjutnya, mereka harus konsisten berada pada peringkat delapan besar dunia agar terhindar dari pasangan unggulan pada babak pertama.
Penampilan solid dengan taktik tanpa pukulan lob yang mengandalkan kecepatan reaksi gerakan mengantarkan mereka pada kemenangan. Di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China, Selasa (18/9/2018), Fajar/Rian menang, 20-22, 21-15, 21-15.
Fajar/Rian pun mengimbangkan kedudukan dengan Kamura/Sonoda menjadi 3-3. Semua kemenangan Fajar/Rian didapat pada 2018, dua di antaranya pada babak pertama, yaitu di Indonesia dan China Terbuka.
Pada babak kedua, Fajar/Rian akan berhadapan dengan ganda tuan rumah, He Jiting/Tan Qiang. Mereka pernah mengalahkan peringkat ke-19 dunia itu di Jerman Terbuka, Maret.
Fajar/Rian, peraih medali perak Asian Games 2018, menjadi salah satu wakil Indonesia yang harus berhadapan dengan unggulan pada babak pertama. Hal itu karena penentuan unggulan turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 tersebut berdasarkan pada peringkat dunia per 23 Agustus.
Ketika itu, Fajar/Rian masih berada di peringkat kesembilan. Adapun turnamen yang terdiri atas 32 peserta pada babak pertama terdiri atas delapan unggulan.
Pasangan yang sama-sama berusia 22 tahun itu baru menempati peringkat delapan pada 6 September. Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, di Jakarta, mengatakan, Fajar/Rian harus konsisten pada delapan besar agar tak bertemu unggulan pada babak pertama. Herry yakin mereka bisa mewujudkan hal itu.
”Mereka masih muda, punya kecepatan. Pola main no lob juga semakin konsisten,” ujar Herry tentang modal yang dimiliki Fajar/Rian. Di samping kemampuan teknis, mereka juga perlu selalu memiliki motivasi juara seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Fajar/Rian memperoleh hasil lebih baik pada tahun ini daripada tahun 2017. Mereka menjuarai Malaysia Masters, maju ke final Jerman Terbuka dan Asian Games, serta semifinal Indonesia Terbuka. Mereka menjadi satu- satunya ganda putra Indonesia yang tampil pada hari Selasa.
Lima wakil lainnya, yakni Kevin/Marcus, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Berry Angriawan/Hardianto, dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, akan tampil pada babak pertama, Rabu ini.
Kalahkan Lin Dan
Pada tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting tak terpengaruh teriakan penonton yang mendukung Lin Dan, lawannya. Peringkat ke-10 dunia itu menang, 22-24, 21-5, 21-19, kemenangan pertamanya atas juara Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 itu dalam tiga pertemuan. Dua kekalahan dialami tunggal putra Indonesia itu di Taiwan Terbuka 2015 dan Swiss Terbuka 2017.
Meski kehilangan gim pertama dan bermain ketat pada gim ketiga, Anthony menang melalui permainan cepat dan net yang sulit diantisipasi Lin Dan, termasuk setelah Lin Dan berbalik unggul, 19-18, dari tertinggal 10-16 pada gim ketiga.
”Saat krusial itu, saya berusaha main net lagi, seperti sebelumnya, dan memberi saya banyak poin. Waktu saya unggul 16-10, Lin Dan memaksa saya mengarahkan bola ke atas dan pengembalian saya sering keluar,” tutur Anthony, yang akan melawan Viktor Axelsen di babak kedua.
Pertemuan dengan tunggal putra nomor satu dunia itu menjadi kesempatan Anthony membalas kekalahan pada perempat final Jepang Terbuka, pekan lalu. Dua tunggal putra lainnya akan tampil pada hari Rabu. Jonatan Christie bertemu Kanta Tsuneyama (Jepang), sedangkan Tommy Sugiarto melawan unggulan kedua Shi Yuqi (China).
Pada ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menang mudah atas pasangan Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, 21-7, 21-16. Namun, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja ditaklukkan ganda Jepang lain, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, 20-22, 21-16, 16-21. (iya)