Anthony Sinisuka Ginting menunjukkan kemampuan tekniknya setara dengan para pemain tunggal putra top dunia. Namun, Anthony masih perlu menjaga konsistensi permainannya.
CHANGZHOU, JUMAT Anthony Sinisuka Ginting baru menapaki semifinal turnamen bulu tangkis China Terbuka. Namun, perjalanannya menuju babak empat besar fenomenal. Dia menaklukkan tiga ”raksasa” tunggal putra dengan reputasi besar. Lin Dan, Viktor Axelsen, dan Chen Long adalah tiga pemain dengan prestasi kelas berat. Para ”raksasa” itu bereputasi sebagai tunggal putra nomor satu dunia, juara dunia, dan peraih medali Olimpiade.
Chen Long yang dikalahkan Anthony pada perempat final, 21-18, 20-22, 16-21, di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China, Jumat (21/9/2018), adalah juara dunia (2014, 2015), juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dan juara All England (2013, 2015). Dia juga pernah berada pada puncak peringkat dunia pada 2015 hingga pertengahan 2016.
Axelsen, tunggal putra nomor satu dunia saat ini, adalah juara dunia 2017 dan peraih perunggu Olimpiade 2016. Dia ditaklukkan Anthony pada babak kedua.
Adapun Lin Dan punya reputasi sebagai juara Olimpiade 2008 dan 2012, lima kali juara dunia (2006, 2007, 2009, 2011, dan 2013), dan enam kali juara All England.
Akan tetapi, di China Terbuka, perjalanan ketiganya dihentikan Anthony yang baru memiliki hasil terbaik juara Korea Terbuka 2017, Indonesia Masters 2018, dan perunggu Asian Games 2018. Pemain berusia 22 tahun itu baru mencapai posisi ke-9 sebagai peringkat terbaiknya.
Anthony, bahkan, menjadi satu dari tiga pemain yang bisa mengalahkan Chen Long sebanyak lima kali atau lebih. Sejak pertama kali bertemu di Australia Terbuka 2016, Anthony lima kali mengalahkan Chen Long dari tujuh pertemuan, tiga di antaranya pada 2018. Pemain lainnya, Lee Chong Wei, memiliki statistik menang-kalah 14-13 atas Chen Long, sementara Lin Dan dengan 8-4.
Senjata andalan
Anthony, yang juga mengalahkan Chen Long pada perempat final Asian Games, kembali mengandalkan salah satu senjatanya dalam meraih poin, yaitu pukulan net. Kekuatan dan fleksibilitas pergelangan tangan membuat Anthony bisa melakukan pukulan net silang yang mengecoh Chen Long.
Pukulan tersebut juga dijadikan pancingan agar Chen Long mengembalikan kok dengan tinggi. Saat pemain China peringkat keenam dunia itu kehilangan waktu untuk kembali bersiap di tengah lapangan, Anthony menghujamkan smes ke area lapangan kosong.
Anthony juga bisa membuat kok jatuh tegak lurus menelusuri net yang membuat sulit dikembalikan lawan. Ini mengingatkan pada pemain idola dan seniornya di klub SGS PLN Bandung, Taufik Hidayat. Semasa bermain, Taufik memiliki pukulan net mematikan selain backhand smash yang juga menjadi senjatanya.
Keistimewaan itu dan kecepatan pergerakan Anthony dipuji Lin Dan. Pemain ganda campuran Inggris, Gabby Adcock, juga memuji permainan cepat Anthony melalui akun media sosial setelah menonton laga Anthony melawan Chen Long di televisi.
Pelatih tunggal putra pelatnas Hendry Saputra Ho menilai, kemampuan teknik Anthony telah setara dengan atlet top dunia.
Namun, Anthony masih dihadapkan pada tugas menjaga konsistensinya sepanjang pertandingan. Melawan Chen Long, dia kehilangan tujuh angka, dari 19-12 menjadi 19-19, pada gim kedua. Empat poin di antaranya karena kesalahan Anthony.
”Saya tidak bisa cepat menyelesaikan permainan karena permainan saya berubah. Saya ingin menyerang terus, padahal seharusnya diolah dulu. Pelatih mengingatkan saya terus,” ujarnya.
Pada gim ketiga, tunggal putra peringkat ke-13 dunia itu mencoba menjaga pola pikir meski menjalani pertandingan melelahkan. ”Saya usahakan unggul dalam permainan net karena saya mencari poin dari situ supaya bisa menyerang,” ujar Anthony.
Tantangan berikutnya melawan Chou Tien Chen (Taiwan), yang akan dihadapi Anthony pada semifinal. Chou menghentikan Anthony pada semifinal Asian Games 2018 (21-16, 21-23, 17-21). Anthony pun bertekad membalas kekalahan itu. Jika menang, lawan di final adalah pemenang antara Kento Momota (Jepang) dan Shi Yuqi (China).
Tiket semifinal juga didapat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (IYA)