Selebritas Yuki Kato (23) melihat perbedaan mendasar dalam lari estafet dibandingkan dengan kompetisi lari individu yang marak diselenggarakan saat ini. Hal itu, menurut Yuki, ada pada usaha untuk meredam ego pribadi serta mengemban sikap tanggung jawab dari rekan pelari satu tim.
Pengalaman tersebut dialami Yuki saat mengikuti ajang lari estafet Jakarta Kizuna Ekiden 2018 di area Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Minggu. Dalam kesempatan itu, ia satu tim dengan selebritas mantan anggota grup penyanyi JKT48, Haruka Nakagawa, mantan pesepak bola Ponaryo Astaman, serta atlet sepak bola asal Jepang yang bermain untuk klub PSMS Medan, Shohei Matsunaga.
”Lari estafet jadi berbeda karena kita bekerja sama dengan rekan pelari lain dalam satu tim. Saat proses estafet dari pelari satu ke yang lain, ada kepercayaan juga yang dititipkan agar bisa sampai ke garis finis,” ujar Yuki.
Ia mencontohkan saat dirinya menerima tasuki (selendang yang diestafetkan saat lari Ekiden) dari Haruka, ia sempat membuat dirinya terlalu bersemangat sehingga ia berlari sprint di awal sampai kehabisan tenaga. Akibatnya, kemudian dia pun berjalan kaki.
”Saat berjalan, saya teringat, setelah saya masih ada Mas Ponaryo yang menunggu untuk estafet di giliran ketiga. Akhirnya, saya coba kumpulkan tenaga sedikit demi sedikit agar dapat kembali berlari,” kata Yuki.
Pada lomba ini, ia menempuh jarak 2,7 kilometer. Jarak tersebut lebih pendek dibandingkan jarak 5 kilometer yang pernah ia tempuh dalam kompetisi lari Desari Run, yang memanfaatkan jalur Tol Jakarta-Depok-Antasari, Mei lalu.
Dari situ, ia belajar agar tidak mudah terpancing berlari sprint meskipun di ajang lari estafet. ”Intinya, walau treknya pendek, pelari harus tetap mengenali ritme lari diri sendiri,” ujar Yuki. (ADITYA DIVERANTA)