JAKARTA, KOMPAS Waktu istirahat yang hanya satu hari membuat pelatih tim nasional Indonesia U-19 Indra Sjafrie menyiapkan rotasi pemain untuk menghadapi China, pada laga terakhir turnamen internasional untuk merayakan ulang tahun ke-88 PSSI di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (24/9/2018). Rotasi juga untuk menguji semua pemain yang akan dibawa ke Piala Asia U-19, Oktober mendatang.
”Kami hanya mendapat waktu istirahat satu hari. Jadi, kami memikirkan untuk melakukan rotasi pemain guna menghindari cedera dan kelelahan,” kata Indra, Senin (24/9), di Jakarta.
Pertandingan terakhir itu akan menentukan tim mana yang menjadi juara. Namun, laga ini juga penting untuk menguji kekuatan tim ”Garuda Muda” sebelum menjalani Piala Asia U-19. Laga melawan tim kuat seperti China akan menjadi modal berharga untuk bertarung pada grup A Piala Asia. Indonesia akan menjalani laga melawan Uni Emirat Arab, Qatar, dan Taiwan.
Pada saat menghadapi Thailand yang berakhir 2-2, Indra menurunkan lima pemain pengganti sehingga masih ada empat pemain yang belum dimainkan. Di sisi lain, Feby Eka Putra dan M Riyandi ditandu keluar lapangan karena cedera dan kemungkinan tidak dapat dimainkan melawan China.
Pemain cadangan Rivaldo Todd Ferre dan Samuel C Simanjuntak menunjukkan permainan yang cepat dan tajam saat melawan Thailand. Keduanya dapat dimainkan sebagai pemain mula untuk mendampingi Witan Sulaeman dan Saddil Ramdani.
Para pemain depan Indonesia perlu melatih akurasi tendangan dan memilih momen serangan yang tepat untuk dapat mencetak banyak gol. Ketajaman itu perlu diasah karena Indonesia membuang sedikitnya empat peluang gol saat melawan Thailand.
Pada laga China melawan Thailand, yang digelar pada Jumat (21/9), China memiliki beberapa kelemahan pada lini pertahanan. Saat asyik menyerang, garis pertahanan mereka terlalu jauh dari kotak penalti sehingga serangan balik cepat dapat digunakan untuk menjebol gawang China.
Di sisi lain, pertahanan sisi sayap China sering longgar sehingga Saddil dan Witan dapat memanfaatkannya untuk menusuk ke kotak penalti atau untuk mengirim umpan silang.
Namun, Indonesia juga perlu memperkuat pertahanan, terutama memperpendek jarak garis pertahanan yang disusun oleh gelandang dan bek. Pertahanan yang rapat itu diperlukan karena para pemain China memiliki kecepatan dan teknik yang bagus.
Saat melawan Thailand, pertahanan Indonesia cukup kuat, tetapi terdapat ruang yang cukup lebar antara gelandang dan barisan bek sehingga bisa dimanfaatkan lawan yang berujung gol kedua. (ECA)