Perbaikan Fasilitas Bagi Difabel di Wisma Atlet Dipercepat
Oleh
E16
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-Pengelola Wisma Atlet Kemayoran terus melengkapi fasilitas untuk akses atlet penyandang disabilitas menjelang Asian Para Games 2018. Fasilitas yang telah tersedia adalah lift khusus difabel--terutama pengguna kursi roda, ramp, pegangan di kamar mandi, tombol darurat, dan ubin pemandu.
Penambahan lift yang difungsikan khusus untuk para difabel hanya mencapai lantai 10. Hal ini karena atlet dengan kursi roda akan ditempatkan dari lantai 4 hingga lantai 10.
Staff PPK Rumah Susun Bertingkat Tinggi Kementerian Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bonariansyah, mengatakan, perbaikan fasilitas di wisma atlet menghadapi kendala waktu dan pengadaan barang. "Lift untuk difabel itu kami datangkan dari China, dan harus disesuaikan dengan kondisi wisma atlet, atau sesuai pesanan," jelasnya saat mendampingi Kompas melihat lokasi.
Perbaikan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR antara lain melebarkan pintu kamar mandi, dan menghilangkan dinding yang sebelumnya membatasi ruang tamu dengan kamar tidur. Renovasi tersebut dilakukan pada 30 unit kamar di tiap lantai pada 5 menara di wisma atlet.
Menurut Bonariansyah, fasilitas standar untuk difabel seperti lift, pegangan di kamar mandi, ubin pemandu, tombol darurat di kamar mandi, juga ramp akan ditambahkan. Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2017, tentang persyaratan Bangunan Gedung.
"Yang baru saja ditambahkan saat ini adalah asesorisnya, seperti alat petunjuk bagi pengguna kursi roda, ramp, dan ubin pemandu," kata Bonar.
Wisma atlet ini sebelumnya telah digunakan oleh atlet pada Asian Games 2018. Usai Asian Games, seharusnya Panitia Penyelengara Asian Games Indonesia (Inasgoc) secara administratif melakukan serah terima ke Kemnterian PUPR, sehingga pengelolaan bisa dialihkan ke Panitia Penyelenggara Asian Para Games Indonesia (Inapgoc). Serah terima belum bisa dilakukan karena Inasgoc belum menyelesaikan sejumlah tanggung jawab mereka. Namun, Kementerian PUPR mengizinkan Inapgoc untuk mulai menata sesuai kebutuhan.
Tanggung jawab Inasgoc yang belum diselesaikan, selain membersihkan Wisma Atlet usai Asian Games, adalah memperbaiki sejumlah kerusakan, seperti kehilangan kunci pintu, membersihkan tembok yang kotor atau catnya mengelupas karena ditempeli stiker.
Dari tujuh menara wisma atlet di blok C, sebanyak lima menara digunakan untuk menampung 2.832 atlet peserta Asian Para Games. Tiap menara dilengkapi dengan ruang terbuka yang diperindah dengan beberapa jenis tanaman di beberapa sudut dan sisi dinding. Ruang terbuka tersebut berada di lantai 12, 16, dan 25.
Siap digunakan
Direktur Wisma Atlet Inapgoc Rafiq Radinal, fasilitas dan akses jalan pada tiap gedung hampir siap digunakan. "Secara keseluruhan, untuk persiapan sudah sekitar 50 persen. Sedangkan untuk kesiapan kamarnya sudah 80 persen, targetnya tanggal 26 bisa selesai" kata Rafiq.
Selain itu, untuk efisiensi waktu dan biaya, Inapgoc akan menggunakan ruang makan dan dapur yang sama seperti saat Asian Games. Jika membuat dapur yang baru, dikhawatirkan tidak cukup waktu karena hingga saat ini belum ada serah terima dari Inasgoc ke Inapgoc. Semula, serah terima Wisma Atlet dijadwalkan sekitar tanggal 20 September.
"Bongkar pasang tenda dengan ukuran 6000 meter persegi tidak memungkinkan dengan waktu yang mepet, makanya kita menggunkaan tenda ruang makan yang sama," katanya.