SEOUL, KAMIS--Setelah meraih medali emas Asian Games Jakarta Palembang 2018, penampilan Jonatan ”Jojo” Christie menurun pada turnamen di Jepang dan China. Pada tiurnamen Korea Terbuka, pekan ini, Jojo kembali menapaki perempat final.
Jojo akan melawan pemain kualifikasi, Zhao Junpeng, pada perempat final Korea Terbuka di Stadion SK Handball, Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/9/2018). Pemain China tersebut pernah dikalahkan Jojo pada Selandia Baru Terbuka, Mei. Saat itu, Jojo melaju hingga ke final sebelum dikalahkan oleh juara Olimpaide Beijing 2018 dan London 2012, Lin Dan.
”Dia pemain bagus dan kidal. Jadi, saya akan mempersiapkan strategi dan pikiran agar bisa menjaga fokus. Nanti malam saya akan diskusi dengan pelatih,” kata Jojo setelah mengalahkan pemain Hong Kong, Hu Yun, 21-12, 21-14, pada babak kedua, Kamis (27/9/2018). Ini menjadi kemenangan keenam Jojo dalam enam pertemuan dengan atlet senior berusia 37 tahun tersebut.
Hasil tersebut mengantarkan atlet berusia 21 tahun itu ke laga perempat final pertamanya setelah memenangi emas Asian Games di Jakarta, Agustus. Setelah itu, dia kalah dari HS Prannoy (India) pada babak pertama Jepang Terbuk, dan tersingkir pada babak kedua China Terbuka. Di China, dia dikalahkan oleh Angus Ng Ka Long (Hong Kong).
Menurut pelatih tunggal putra pelatnas Hendry Saputra Ho setelah China Terbuka, pekan lalu, fisik, mental, dan fokus Jojo menurun setelah Asian Games.
Konsistensi Jojo, yang dikalahkan Anthony pada final Korea Terbuka 2017, masih ditunggu. Hasil yang diperolehnya masih naik-turun. Sebelum Asian Games misalnya, dia tersingkir pada babak pertama Kejuaraan Dunia dan Indonesia Terbuka, serta babak kedua Malaysia Terbuka.
Hendry mengatakan, untuk mencapai konsistensi pada level elite, tunggal putra Indonesia harus selalu memiliki kondisi fisik yang bagus. ”Mereka juga harus selalu fokus dalam bermain dan menerapkan cara bermain yang tepat. Mereka sudah memiliki modal itu yang harus terus dijaga,” katanya.
Kemenangan pada babak kedua juga didapat Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto. Pada perempat final, Anthony akan bertemu Chou Tien Chen (Taiwan) yang telah tiga kali menjadi lawannya pada 2018. Dalam dua pertemuan terakhir, Asian Games dan China Terbuka, mereka saling mengalahkan.
Jika menang, Anthony kembali berpeluang bertemu juara dunia Kento Momota yang dia kalahkan pada final China Terbuka. Pada perempat final, Momota berhadapan dengan rekan senegaranya, Kenta Nishimoto.
Adapun Tommy, yang akan melawan Heo Kwang-hee (Korea Selatan) pada perempat final, bisa bertemu pemenang Jojo melawan Zhao.
Wakil Indonesia lainnya yang akan tampil pada perempat final adalah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran) dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani (ganda campuran).
Adapun ganda putri nomor dua Indonesia, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, yang diunggulkan di posisi ketujuh, harus menyerah pada ganda putri Jepang, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao dengan angka sangat ketat, 21-19 20-22 21-19. Hasil stagnan Della/Rizki membuat ganda putri akan salin bertukar pasangan.
Nomor satu
Sementara itu, hanya dalam 14 bulan setelah menempati peringkat ke-282, kini Momota berada puncak peringkat dunia. Berdasarkan daftar peringkat dunia yang dikeluarkan Federasi Bulu Tangkis (BWF) pada Kamis, Momota naik dari peringkat kedua ke urutan pertama menggeser posisi Viktor Axelsen (Denmark).
Setelah menjalani skors dari Asosiasi Bulu Tangkis Jepang pada April 2016 hingga Juli 2017 karena berjudi ilegal, Momota tampil gemilang pada tahun ini. Dia meraih lima gelar juara, termasuk Kejuaraan Asia dan Kejuaraan Dunia.
Usai menjuarai Indonesia Terbuka di Jakarta, Juli, Momota mengatakan, kecintaannya pada bulu tangkis membuatnya bangkit. Atlet berusia 23 tahun itu juga ingin membuktikan pada orang-orang yang pernah menghinanya karena kasus judi, bahwa dia masih bisa berprestasi.
Kenaikan peringkat juga dialami Anthony setelah menjuarai China Terbuka. Dia naik dari peringkat ke-13 menjadi kesembilan pada pekan ini. Anthony pernah menempati posisi yang sama pada Februari 2018.
Pada nomor ganda putri, Jepang mendominasi dengan menempatkan empat pasangan pada posisi enam besar. Dua pasangan yang berada di antara mereka adalah Chen Qingchen/Jia Yifan (China/3) dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia/4).
Adapun peringkat atas ganda campuran dikuasai China. Tiga ganda China berada pada peringkat lima besar. Di tunggal putri, atlet muda Indonesia Gregoria Mariska Tunjung untuk pertama kalinya masuk 20 besar dengan berada di peringkat ke-18.