BANYUWANGI, KOMPAS Pebalap sepeda dari Australia, Marcus Culey, tak berhasil menambah keunggulan waktu pada akhir etape ketiga Tour de Banyuwangi Ijen 2018. Pemimpin klasemen umum itu menyelesaikan etape III berjarak 139,4 kilometer, Jumat (28/9/2018), di posisi kesembilan.
Etape ini dimenangi Jesse Ewart dari Team Sapura Cycling, yang unggul 1 menit 46 detik di depan Culey. Hasil ini membuat selisih waktu antara sepuluh pebalap teratas di klasemen umum hanya 7 menit 22 detik. Peringkat sepuluh ditempati pebalap Indonesia, Dadi Suryadi, dari PGN Cycling Team.
Hingga akhir etape ketiga, Culey dibayangi rekan setimnya dari tim St George Continental, Benjamin Dyball, dengan selisih waktu 2 menit 54 detik. Di posisi ketiga terdapat pebalap Tim Kinan Jepang, Thomas Lebas, dengan selisih 4 detik dari Dyball.
Selisih waktu ini belum cukup untuk mengamankan posisi mengingat etape keempat membuka peluang pebalap untuk memisahkan diri dari rombongan dan mencatat selisih waktu yang cukup tajam. Etape IV sepanjang 127,2 km dan dijuluki sebagai jalur neraka dengan dua tanjakan ekstrem kategori 3 di Kalibendo dan kategori 4 di Jambesari, menuju finis di Paltuding, merupakan pintu masuk pendakian Gunung Ijen.
Kondisi ini membuat persaingan di etape pamungkas akan sengit. Direktur ITdBI Jamal Mahmood mengatakan, posisi Culey belum aman. ”Bahkan, dengan pebalap di kelompok 10 besar, selisih waktu masih sangat sempit. Kalau mau aman, pebalap harus unggul 3 km atau sekitar 10 menit,” ungkapnya.
Jamal mengatakan, etape IV adalah lokasi pertarungan para jago tanjakan. Salah satu tanjakan maut yang harus dilalui adalah tanjakan sepanjang 14 km di Jambesari. Tanjakan tersebut masuk dalam kategori 4.
Pebalap yang belum pernah naik ke podium bahkan masih berpeluang menjadi juara. Jamal menyebut hasil yang diraih Peter Pouly, juara pada 2014 dan 2015, serta Davide Rebeline, juara pada 2017. ”Kedua pebalap itu tak mendapat gelar apa pun pada tiga etape awal. Namun, mereka berhasil membuat gap yang sangat jauh pada etape terakhir sehingga menjadi juara,” ujar Jamal.
Hal tersebut diakui oleh Culey. ”Jarak waktu tim kami dengan tim Kinan memang terlalu tipis, sekitar 3 menit. Pada etape keempat, saya harus tampil mati- matian di jalur menanjak,” ujar pebalap yang juga menguasai klasemen raja tanjakan tersebut.
Mewakili rekan-rekannya di St George, Culey mengatakan, ia dan rekan-rekannya mengincar gelar juara umum tim. Di etape IV hari ini, Culey dan rekan-rekannya ingin sesegera mungkin menaklukan tanjakan yang menghadang.
”Kami ingin menaklukkan tanjakan sesegera mungkin. pada etape keempat, kami harus mewaspadai para pebalap dari Kinan. Tanjakan-tanjakan yang tersedia harus kami lahap dengan segera untuk membuat gap dengan Kinan,” ujar Culey. (GER)