JEREZ DE LA FRONTERA, KOMPAS - Pebalap Indonesia binaan Astra Honda Racing Team Dimas Ekky Pratama dan Gerry Salim berjuang menaklukan tikungan cepat di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Jerez de la Frontera, Spanyol, pada balap motor FIM CEV Repsol 2018, Minggu (30/9). Sirkuit sepanjang 4,428 kilometer itu menuntut motor dengan setelan suspensi yang tepat sehingga tidak melebar saat keluar dari tikungan.
Dimas yang tampil di kelas Moto2 Kejuaraan Eropa sempat kesulitan menaklukan tikungan cepat di Jerez karena dia menggunakan sasis dan suspensi baru sejak seri Aragon pada Juli. Sasis dan suspensi baru itu merupakan bekas sasis Moto2 Grand Prix musim 2017. Dengan sasis dan suspensi baru itu, saat latihan bebas pada Jumat, Dimas selalu melebar saat keluar dari tikungan di Jerez, sehingga dia meminta suspensi diganti dengan yang dia pakai pada CEV musim 2017.
"Suspensi lebih keras sehingga tidak bisa berbelok dengan nyaman, karena saat kecepatan tinggi keluar dari tikungan motor melebar, tidak mau berbelok di sisi dalam," ujar Dimas, Sabtu (29/9).
Pebalap berusia 25 tahun itu menggunakan suspensi lama pada sesi kualifikasi 1 dan 2, Sabtu, dan hasilnya dia merasa lebih nyaman. Dia bisa melewati tikungan dengan lebih cepat tanpa melebar. Tetapi perpaduan sasis dan suspensi masih membutuhkan adaptasi dari Dimas sehingga dia belum bisa memenuhi target start dari minimal baris kedua pada balapan Minggu ini.
Dimas akan start dari baris ketiga, karena menempati posisi ketujuh saat kualifikasi. Dia mencatatkan waktu terbaik 1 menit 43,946 detik pada kualifikasi pertama. Sedangkan pada kualifikasi kedua lapnya 1 menit 44,569 detik. Dia sempat jatuh di tikungan 6 pada kualifikasi kedua karena mencoba melepaskan rem lebih cepat supaya bisa keluar tikungan lebih awal.
"Saya mencoba keluar lebih cepat, tetapi ban depan kehilangan grip. Tadi lebih coba limit (batas maksimal), dan saya lebih senang setelan pagi (kualifikasi pertama)," ujar Dimas yang akan mencoba setelan motor terakhir pada sesi pemanasan Minggu pagi.
Terkait perbaikan setingan pelatih Carmelo Morales menilai puas dengan hasil yang dicapai Dimas. "Saya senang dengan perkembangan Dimas Ekky di Jerez karena waktunya lebih baik dibandingkan dengan saat latihan (Jumat) di mana dia mencatat waktu 1 menit 45,9 detik. Sekarang (saat kualifikasi) dia lebih cepat 1,2 detik hingga 1,3 detik," ujar Morales.
Poin Perdana Gerry
Di kelas Moto3 Kejuaraan Dunia Yunior, pebalap Gerry Salim berjuang meraih poin perdana di seri keenam ini. Untuk meraih poin, Gerry minimal finis di posisi ke-15. Juara Asia Road Racing Championship 2017 kelas Asia Production 250 cc itu berjuang memperbaiki penampilan, dan mencoba tidak tertekan oleh target poin. Itu tantangan berat bagi Gerry yang akan start dari posisi 21 dari 39 pebalap.
"Saya di seri awal memang menggebu meraih poin, tetapi akibatnya saat balapan justru tidak bisa konsentrasi. Saya kini tidak menjadikan itu beban, tetapi saya juga tidak santai-santai, saya berusaha lebih baik untuk bisa meraih poin," ujar pebalap 21 tahun itu.
Anggono Iriawan Senior Manager Motorsport and Safety Riding Astra Honda Motor yang mengurus AHRT menilai, Gerry masih menjalani tahun adaptasi. Ini kompetisi yang jauh berbeda dengan ARRC yang menggunakan motor produksi massal. Sedangkan di Moto3 Kejuaraan Dunia Yunior, motor yang dipakai sama dengan yang digunakan di level Moto3 Grand Prix.
"Adaptasinya bukan hanya motor, tetapi juga adaptasi sirkuit, juga lingkungan yang berubah karena di Eropa. Selain itu, tekanan persaingan lebih besar, fisik dituntut lebih kuat. Ini normal bagi pebalap yang baru pertama di CEV," ujar Anggono.