JAKARTA, KOMPAS - Dimas Ekky Pratama menggapai mimpinya untuk menembus level Grand Prix. Pebalap binaan Astra Honda Motor itu pada musim 2019 akan naik kelas ke Grand Prix Moto2 yang digelar sepaket dengan MotoGP. Ini lompatan besar pebalap berusia 25 tahun itu setelah berkiprah di ajang balap motor CEV Moto2 Kejuaraan Eropa sejak 2014.
”Tampil di GP Moto2 merupakan kesempatan berharga yang sangat saya nantikan. Tentunya tantangan yang dihadapi akan sangat berbeda, baik dari segi mesin, motor, maupun persaingan ketat kompetisinya. Sekuat tenaga saya akan berusaha memberikan prestasi terbaik demi nama harum bangsa Indonesia,” ujar Dimas, Jumat (5/10/2018).
Dimas saat ini di Barcelona, Spanyol, mengasah teknik, fisik, dan mental di bawah asuhan Bruno Performance yang menjadi rekanan AHM membina Dimas, serta Gerry Salim yang kini berlomba di CEV kelas Moto3 Kejuaraan Dunia Yunior. CEV merupakan ajang terakhir sebelum naik kelas ke Grand Prix.
Pada tahun pertamanya di GP Moto2, Dimas menargetkan dapat cepat beradaptasi dan memberikan performa terbaiknya untuk mencetak banyak poin. Dimas pernah merasakan persaingan GP Moto2 saat menggantikan Jorge Navarro di tim Federal Oil Gressini Racing pada 2017 di Malaysia dan saat menjadi pebalap wild card pada 2018 di seri Catalunya.
Saat menjadi pebalap pengganti pada 2017, Dimas tidak finis. Sementara pada 2018, pebalap asal Depok, Jawa Barat, itu finis di posisi ke-24 dengan total catatan waktu 39 menit 6,663 detik. Sebagai pembanding, catatan waktu Fabio Quartararo yang finis terdepan di Catalunya 2018 adalah 38 menit 22,059 detik. ”Saat menjadi pebalap wild card, atmosfernya memang beda sekali. Para mekanik juga sangat cekatan karena dari tim MotoGP, mereka senior dan mudah menemukan setelan motor yang tepat yang diinginkan pebalap,” ujar Dimas setelah balapan CEV Moto2 di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Jerez de la Frontera, Spanyol, Minggu (30/9). Dalam lomba itu, Dimas finis di posisi keempat.
Pada musim 2019, GP Moto2 akan menggunakan aturan baru, termasuk menggunakan mesin Triumph tiga silinder 765 cc. Saat ini, Moto2 menggunakan mesin Honda CBR600RR yang digunakan sejak kelas ini dilombakan pada 2010.
Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM, mengatakan, ini merupakan proses penjenjangan pebalap binaan yang diharapkan bisa mencapai level MotoGP. ”Kami berharap Dimas dapat terus berjuang maksimal dengan mental juara untuk selalu menciptakan masterpiece, dan konsisten menginspirasi pebalap muda Indonesia lainnya,” ujar Thomas. (ANG)