Batumi, Sabtu – Tim catur putra dan putri Indonesia berhasil memperbaiki peringkat pada Olimpiade Catur 2018 di Batumi, Georgia, yang berakhir Sabtu (6/10/2018). Kedua tim meraih enam kemenangan, satu kali imbang, dan empat kali kalah dari 11 babak yang diikuti.
Tim putra yang dimotori Novendra Priasmoro, Sean Winshand Cuhendi, Azarya Jodi Setyaki, Pitra Andyka, dan Muhamad Agus Kurniawan semula diunggulkan di posisi ke-69. Namun, setelah menjalani laga yang ketat, mereka mengakhiri Olimpiade catur di posisi ke-57 dari 150 negara.
Sementara itu, tim putri yang dimotori oleh Chelsie Monica Sihite, Ummi Fisabilillah, Shanti Nur Abidah, Aay aisyah Anisa, dan Samantha Editso semula diunggulkan di posisi ke-47, tetapi dapat mengatrol posisi ke-35 dari 150 negara.
"Secara keseluruhan, hasil itu memuaskan karena memenuhi target awal, yaitu perbaikan peringkat. Dengan tim yang tidak lengkap karena beberapa pecatur terbaik tidak ikut, hasil yang didapat para pecatur muda Indonesia ini bagus," kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Percasi.
Tim putra menutup dua babak terakhir dengan kemenangan. Pada babak kesepuluh, Indonesia melumat Selandia Baru dengan skor 4-0. Kemenangan mudah diraih karena kualitas para pecatur Selandia Baru di bawah Indonesia.
Pada babak kesebelas, Indonesia mengalahkan tim Aljazair yang lebih kuat dan diunggulkan di posisi ke-57 dengan skor 3-1. Aljazair memiliki dua Grand Master (GM) yang harus dihadapi Novendra dan Sean.
Novendra mengalahkan GM Bilel Bellahcene dan Sean menahan remis GM Aimen Rizouk. Jodi menahan remis Adlane Arab dan Pitra menekuk Saad Belouadah
Bagi Novendra, kemenangan atas Bellahcene itu menjadi kemenangan pertama atas seorang GM pada ajang ini. Selama Olimpiade, Novendra menghadapi enam GM dengan tiga kali kalah, dua kali remis, dan sekali menang.
Jodi yang mendapat tujuh poin dari 11 babak mendapat tambahan rating 42,2 poin dan satu norma gelar International Master. Pitra Andyka juga mendapat tambahan rating 22,2 poin
Tim putri juga menutup babak terakhir dengan kemenangan atas Macedonia. Indonesia menang dengan skor tipis 2,5-1,5.
Kemenangan Indonesia ditentukan oleh kemenangan Ummi dan Samantha. Chelsie harus menyerah kalah dan Aay menahan remis lawannya.
Samantha yang semula menjadi pecatur cadangan ternyata dimainkan sampai delapan babak dan meraih enam kemenangan. Samantha menjadi pecatur putri Indonesia yang mendapat tambahan rating paling banyak, 103,6 poin, dan meraih satu norma gelar Woman Fide Master.
Chelsie yang menjadi andalan di papan pertama mengumpulkan lima poin dari 10 babak. Chelsie dua kali menghadapi Woman Grand Master dengan sekali kemenangan dan satu kali kalah. Chelsie kehilangan rating 16,6 poin.
"Pengalaman bertanding di Olimpiade sangat penting bagi para pecatur muda Indonesia. Dalam waktu dekat, Novendra dan Sean akan didorong untuk menjadi Grand Master. Pada masa depan, Samantha yang akan dipersiapkan menjadi GM," kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi.