TOKYO, MINGGU--Untuk kedua kalinya musim ini, petenis Rusia, Daniil Medvedev, menjuarai turnamen dengan status petenis kualifikasi. Pada Minggu (7/10/2018), Medvedev menjadi juara ATP Tokyo, Jepang, setelah di final mengalahkan andalan tuan rumah, Kei Nishikori, 6-2, 6-4.
Sebelum tampil pada babak utama, Medvedev memenangi dua laga kualifikasi. Dalam perjalanan menuju juara, atlet berusia 22 tahun itu mengalahkan dua unggulan, yaitu Diego Schwartzman (4) dan Milos Raonic (6). Hasil ini membuat Medvedev akan menempati peringkat terbaiknya, urutan ke-22, melonjak dari posisi ke-32 saat ini. Dia kini adalah petenis nomor satu Rusia.
”Saya senang karena bisa menampilkan permainan terbaik di sini. Saya senang latihan sepanjang musim bisa menghasilkan gelar juara di Tokyo. Ini gelar terbesar saya,” kata Medvedev dalam laman resmi ATP. Dalam struktur turnamen ATP, Tokyo berkategori ATP World Tour 500, satu level di bawah ATP Masters 1000.
Selain Tokyo, Medvedev juga menjuarai ATP Sydney, Januari, sebagai petenis kualifikasi. Dalam perjalanan menuju juara, dia mengalahkan Philipp Kohlschreiber dan Fabio Fognini. Gelar lainnya pada tahun ini didapat dari ATP Winston-Salem, AS.
Servis keras menjadi senjata Medvedev melawan Nishikori, yang memburu gelar ketiga di Tokyo setelah 2012 dan 2014. Petenis nomor satu Jepang itu ingin menyamai prestasi Pete Sampras dan Stefan Edberg, yang tiga kali juara di Tokyo pada era 1980 dan 1990-an.
Meski dikenal sebagai salah satu petenis dengan pengembalian servis terbaik, Nishikori tak berkutik melawan Medvedev. ”Servisnya sangat kencang, servis keduanya juga. Saya tak punya kesempatan mengembalikan servis dengan baik,” katanya.
Meski kalah, penampilan Nishikori terbilang konsisten. Minimal dia mencapai semifinal dalam tiga turnamen terakhirnya. ”Beberapa bulan ini menjadi perjalanan yang baik. Setelah semifinal AS Terbuka, saya bermain bagus. Saya harus mempertahankan penampilan ini di Shanghai nanti,” kata Nishikori yang akan tampil dalam ATP Masters 1000 Shanghai, pekan ini.
Dia akan bersaing dengan beberapa unggulan, di antaranya juara bertahan Roger Federer, Novak Djokovic, Juan Martin del Potro, dan Alexander Zverev. Adapun petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, absen karena cedera.
Pada turnamen di Beijing, China, gelar juara tunggal putri didapat unggulan kedua, Caroline Wozniacki, setelah mengalahkan Anastasija Sevastova, 6-3, 6-3. Ini menjadi gelar ketiga Wozniacki pada 2018 setelah Australia Terbuka dan WTA Eastbourne, Inggris, juga menjadi yang kedua di Beijing setelah 2010.
Wozniacki mengatakan, delapan menjadi angka keberuntungannya setelah menjadi juara di tempat yang sama, delapan tahun lalu. “Ini adalah tahun keberuntungan saya,” katanya.
Pada 2010, untuk pertama kalinya petenis Denmark itu mencapai puncak peringkat dunia. Itu diulanginya pada musim ini setelah menjuarai Australia Terbuka yang merupakan gelar grand slam pertamanya. Tak heran jika Wozniacki menyebut 2018 sebagai tahun keberuntungannya. (AP)