JAKARTA, KOMPAS Dua kali tim bola voli duduk putri Indonesia berkesempatan melawan tim China pada Asian Para Games 2018, dua kali pula tim Indonesia menelan kekalahan di Arena Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Jakarta. Tuwariyah dan kawan-kawan di tim voli putri Indonesia seperti menghadapi kuatnya ”tembok besar” China hingga dua kali kalah telak, 0-3.
Pada laga pertama, Rabu (10/10/2018) pagi, tim putri Indonesia kalah 0-3 (10-25, 9-25, 12-25). Hasil itu menempatkan Indonesia berada di peringkat keempat klasemen sementara, sedangkan China berada di peringkat pertama.
Pada pertandingan berikutnya di babak semifinal yang berlangsung kemarin sore, Indonesia harus kembali melawan China. Kali ini tim putri takluk dengan skor 0-3 (14-25, 14-25, 10-25).
”Seharian melawan China, kami teler semua ha-ha-ha,” kata Tuwariyah. Meski kalah, ia dan rekan-rekan satu timnya tetap gembira karena berkesempatan melawan tim-tim unggul di Asia, termasuk juara dunia China.
Di kategori putri, pertandingan bola voli duduk diikuti lima negara, yaitu Indonesia, China, Mongolia, Iran, dan Jepang. Dari semua lawan, Indonesia hanya menang atas Mongolia dengan skor 3-0. Selebihnya, Indonesia menelan kekalahan.
Hari ini tim putri akan bertanding melawan Jepang untuk memperebutkan medali perunggu. Adapun medali emas diperebutkan China dan Iran.
Sementara di kategori putra ada delapan negara peserta yang terbagi dalam dua grup. Di Grup A, Indonesia bersaing dengan Kazakhstan, Irak, dan Myanmar. Di Grup B ada Iran, China, Jepang, dan Korea.
Pada pertandingan kemarin, Indonesia berebut posisi ke-7 dan ke-8 melawan Korea Selatan. Hasilnya, Indonesia kalah 0-3 (13-25, 16-25, 12-25).
Dari cabang lawn bowls, kemarin, Indonesia meraih tiga medali perunggu lewat I Wayan Damai, Sudarno, dan Asep Darmawan.
”Permainan sengit hari ini. Saya melawan pemain dunia dari Korea Selatan. Dia sudah sangat berpengalaman dalam menyiasati lapangan,” kata Damai. (IND)