Tim Putri Jepang Perbaiki Pertahanan Untuk Hadapi China
Oleh
korano nicolash lms
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim putri goalball Jepang akhirnya lolos ke babak final pada Asian Para Games 2018. Namun, perjuangan meraih medali emas akan sangat berat karena mereka akan menghadapi tim China di partai final yang akan berlangsung Jumat (12/10) di Balai Kartini , Jakarta. Pada babak semifinal, Kamis (11/10), tim putri Jepang menundukan Thailand dengan 9-0, setelah di 12 menit pertama memimpin dengan 3-0.
“Kami memang berharap kali ini bisa meraih medali emas. China memang merupakan tim dengan pemain yang memiliki lemparan sangat keras,” tutur Kyoicho Ichikawa, pelatih tim putri Jepang.
“Maka kami tentu harus memperbaiki permainan bertahan kami hingga pemain saya setidaknya bisa mengatasi lemparan mereka,” tambah Ichikawa yang memang membawa tim yang dipersiapkan untuk bertarung di Paralimpiade Tokyo 2020.
Ichikawa juga mengakui kalau tim putri Jepang sudah kerap kali berjumpa dengan tim putri China, dengan hasil kalah-menang seimbang. Itu sebabnya, kali ini dia berharap anak asuhnya bisa mengalahkan China yang merupakan peraih medali emas goalball Asian Para Games Incheon 2014.
Pelatih tim putri goalball China Tang Qua menegaskan bahwa keikutsertaan mereka di Asian Para Games 2018 ini dengan target utama meraih medali emas. "Dengan 4 dari 6 pemain yang sudah merupakan pemain yang dipersiapkan ke Paralimpiade 2020, kami berharap besok harapan tersebut bisa terwujud,” tutur Qua.
Empat tahun lalu, Qua juga membawa tim putri China menjadi juara Asian Para Games Incheon. "Itu sebabnya kami ingin mempertahankan capaian kami sebelumnya,” tegasnya setelah timnya menang 6-2 atas Iran di semifinal.
Tim putra menangis
Berbeda dengan kesuksesan tim putri, tim putra Jepang kalah 3-9 dari China pada perebutan tiket ke babak final. "Kami sangat menyesal dengan kekalahan yang harus kami alami. Karena memang kedatangan kami ke Jakarta sini dengan target meraih medali emas,” tutur Naoki Eguro, pelatih tim putra goalball Jepang yang juga berkaca-kaca karena kecewa.
Salah satu kekalahan tim putra Jepang adalah, terlambat mengantisipasi serangan balik China yang memiliki lemparan kencang. Selain gol dari serangan balik yang sedikitnya tiga gol, China juga mampu memanfaatkan penalti menjadi gol. Sementara Jepang justru gagal saat mengeksekusi satu-satunya penalti yang dimiliki pada pertarungan yang berlangsung 2x12 menit bersih itu.
Kekalahan tersebut, tambah Eguro, akan menjadi modal semangat pemainnya untuk tetap berusaha membawa pulang medali. “Sekali pun hanya medali perunggu. Tetapi kami harus bisa meraihnya,” ujarnya.
Tim putra China sendiri berikutnya akan berhadapan dengan tim Iran yang di semifinal menundukkan tim Korea Selatan dengan skor 10-8. Tim putra Korsel akan menghadapi tim Jepang untuk perebutan medali perunggu.
Partai final tim putra China dan Iran merupakan ulangan final cabang goalball Asian Para Games 2014. Saart itu di Incheon, tim Iran memenangi pertarungan dengan skor telak 10-0 atas China.
Sedangkan medali perunggu putri akan diperebutkan oleh tim Thailand dan Iran. Empat tahun lalu Iran menjadi runner-up setelah kalah 1-3 dari China di final.
Pertandingan goalball di hari terakjhir, Jumat (12/10), di Balai Kartini, akan diawali dengan perebutan medali perunggu, “Akan dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir sebelum Jumat’an,” jelas Hendrik Joko Prasetyo, Ketua Panitia Pertandingan Goalball Asian Para Games 2018.