JAKARTA, KOMPAS Setelah meraih medali perak senam artistik nomor senam lantai pada Asian Games 2018, pesenam nasional Rifda Irfanaluthfi mulai berburu tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Saat ini, Rifda sedang mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia 2018 di Doha, Qatar, 25 Oktober-3 November 2018.
Kejuaraan Dunia Federasi Senam Internasional (FIG) di Doha merupakan salah satu pintu masuk bagi pesenam menuju Olimpiade 2020. Kualifikasi atlet dan perhitungan poin akan dimulai dari ajang tahunan ini.
Rifda akan menjadi satu-satunya pesenam Indonesia yang berangkat ke Doha. Atlet asal Jakarta ini akan tampil pada nomor senam lantai, kuda-kuda lompat, palang bertingkat, dan balok keseimbangan. Ia akan mengincar nilai di nomor keseluruhan individu.
”Rifda berangkat tanggal 19 Oktober. Jadi masih ada waktu seminggu untuk menjalani pemusatan latihan di Doha. Kami harapkan bisa banyak ilmu yang diambil di sana,” kata Manajer Senam Nasional Dian Arifin, Selasa (16/10/2018), di Jakarta.
Di Doha, Rifda akan bersaing dengan pesenam-pesenam terbaik di dunia. Salah satu pesenam yang tampil di Doha adalah peraih empat emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 asal Amerika Serikat, Simone Biles. Kala itu, Biles merengkuh emas di nomor all round, senam lantai, kuda-kuda lompat, dan beregu putri.
Oleh karena itu, lanjut Dian, Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) tidak menargetkan apa pun di Doha. Rifda diharapkan untuk melatih mental dan menambah pengalaman.
”Kami sih tidak menargetkan apa-apa ke Rifda. Kalau bisa masuk final itu sudah bagus banget. Karena yang ikut memang juara-juara dunia dari Amerika dan Eropa,” tutur Dian.
Selain persaingan tinggi, Rifda memang tidak dipersiapkan penuh untuk berlomba pada akhir Oktober. Keikutsertaan di Doha hanya sebagai upaya mengamankan tiket ke Tokyo.
”Kan sebelumnya ada syarat bahwa pesenam harus mengikuti dua kali Kejuaraan Dunia pada 2018 dan 2019. Jadi agar tidak kecolongan, kami amankan saja sekaligus cari pengalaman,” kata Pelatih Senam Artistik Eva Novalina Butar Butar.
Adapun setelah mendapatkan perak di Asian Games, akhir Agustus lalu, Rifda sempat istirahat beberapa pekan untuk memulihkan cedera. Waktu kurang dari sebulan tidak mungkin mengembalikannya ke puncak penampilan.
Eva mengatakan, anak asuhnya baru ditargetkan tampil maksimal pada Kejuaraan Dunia 2019 di Stuttgart, Jerman, yang sekaligus kualifikasi olimpaide Tokyo 2020 untuk nomor individu. Rifda direncanakan bersiap hampir setahun penuh dengan menjalani pemusatan latihan di luar negeri.
Pada Selasa Sore, Rifda menjalani persiapan terakhir di GOR Senam Radin Inten, Jakarta, sebelum berangkat ke Doha. Dalam latihan dari pukul 16.30 – 18.30 itu, Rifda dibimbing langsung oleh Eva.
Sesi dua jam itu dimanfaatkan Rifda dengan fokus berlatih kuda-kuda lompat dan senam lantai. Pada senam lantai, Rifda mencoba gerakan dengan musik yang sama dengan yang ditampilkan di Asian Games. Saat itu, ia meraih perak dengan nilai 12,750.
”Nanti di Kejuaraan Dunia tidak ada gerakan baru di semua nomor. Bahkan ada yang gerakannya dikurangi. Karena dengan persiapan minim, takutnya nanti justru cedera kalau dipaksakan,” kata Rifda.
Atlet yang kemarin berulang tahun ke-19 itu mengaku sangat antusias menghadapi Kejuaraan Dunia. Meski demikian, ia harus realistis. Ia lebih optimistis mencari tiket ke Tokyo melalui Seri Kejuaraan Dunia FIG yang akan diselenggarakan dari November 2018 hingga April 2019.
Terdapat sejumlah cara menuju ke Olimpiade Tokyo. Selain Kejuaraan Dunia dan Seri Kejuaraan Dunia, pesenam juga akan menjalani kejuaraan antarbenua pada 2020. Dari sana akan diambil dua pesenam dari tiap benua. Sebanyak 98 pesenam putri dari seluruh dunia berkesempatan unjuk gigi di Tokyo.