JEDDAH, RABU - Tim nasional Argentina perlahan memulai era baru setelah gagal pada Piala Dunia Rusia 2018. Di bawah asuhan pelatih sementara Lionel Scaloni, tim berjuluk ”La Albiceleste” ini mulai menemukan kerangka baru dan bisa menunjukkan taringnya tanpa nama-nama besar.
Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, menjadi saksinya, Rabu (17/10/2018) dini hari WIB. Dalam laga persahabatan yang digelar di stadion terbesar kedua di Arab Saudi itu, Argentina memang kalah 0-1 dari rival beratnya di Amerika Selatan, Brasil. Namun, Argentina tetap bisa tersenyum.
Dilihat dari komposisi materi kedua tim, Brasil tidak pantas menang hanya dengan satu gol. Brasil diperkuat semua pemain terbaiknya, termasuk 10 pemain yang tampil pada Piala Dunia 2018. Sementara itu, Argentina tampil tanpa Lionel Messi, Angel Di Maria, Sergio Aguero, dan Gonzalo Higuain.
Dengan kekuatan penuh, Brasil ternyata masih kewalahan untuk menjebol gawang Argentina. Tim ”Samba” itu baru mencetak gol melalui Joao Miranda pada menit ke-90+3. ”Memang selalu sulit saat melawan Argentina, tetapi kami lebih baik daripada mereka. Tim kami telah mapan sejak beberapa tahun lalu, sedangkan Argentina sedang dalam proses pembenahan,” ujar bek Brasil, Felipe Luis.
Pernyataan Luis ini seharusnya justru menjadi kekhawatiran Brasil. Tim mapan seharusnya bisa dengan mudah mengalahkan tim yang baru berbenah dari keterpurukan. Apalagi, Scaloni baru mengasuh Argentina dalam empat laga persahabatan terakhir dan baru kalah sekali, Rabu kemarin.
Tugas yang diemban Scaloni saat ini tergolong berat. Mantan pemain Lazio dan Atalanta ini sebelumnya hanya berpengalaman sebagai asisten pelatih di klub Sevilla dan timnas Argentina. Namun, ketika Jorge Sampaoli dianggap gagal sebagai pelatih Argentina pada Piala Dunia 2018 dan dipecat, Scaloni ditunjuk sebagai pelatih sementara dan dituntut untuk bisa membangkitkan karakter La Albiceleste.
Oleh karena itu, Scaloni tetap puas dan semakin percaya diri meski kalah dalam laga kontra Brasil yang kerap disebut Superclasico de las Americas atau laga klasik di Benua Amerika itu. ”Dari laga ini, kami menabuh genderang perang terhadap tim mana pun yang akan menghadapi kami nanti,” ujar Scaloni.
Asosiasi Sepak Bola Argentina saat ini masih mempertimbangkan calon pelatih tetap. Dengan pencapaiannya, Scaloni bisa saja mendapat kepercayaan penuh.
Argentina harus membuat keputusan tepat untuk mengembalikan harga diri mereka, setidaknya di ajang Copa America 2019 di Brasil. Di turnamen tersebut, mereka tidak bisa lagi menoleransi kekalahan dari tim Samba. (AFP/REUTERS/DEN)