Odense, Kamis--Ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja muncul sebagai pasangan harapan penerus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir setelah menjuarai Thailand Terbuka, Juli. Lawan yang mereka kalahkan di final saat itu, Chris/Gabrielle Adcock, menjadi penghalang mereka pada babak kedua Denmark Terbuka.
Di Odense Sports Park, Odense, Denmark, Kamis (18/10/2018), Hafiz/Gloria ditaklukkan pasangan suami istri asal Inggris itu, 12-21, 18-21. Padahal, Di Bangkok, Hafiz/Gloria membuat duet Adcock tak berkutik dengan kemenangan 21-12, 21-12.
“Kami kalah dalam faktor ketahanan. Mereka lebih siap untuk bermain reli, lebih berani, dan konsisten di lapangan,” kata Hafiz dalam laman resmi PP PBSI.
Ganda Indonesia berperingkat ke-11 dunia itu tak berkutik menghadapi kecepatan Adcock/Adcock. Mereka juga kesulitan menembus pertahanan lawan meski mendapat kesempatan menyerang melalui smes bertubi-tubi. Perubahan strategi pada gim kedua, ketika Hafiz/Gloria banyak mengarahkan pukulan ke belakang lapangan, juga tak membawa kemenangan.
Hafiz/Gloria sebenarnya mengawali musim 2018 dengan cukup baik ketika menjadi semifinalis Malaysia Masters. Setelah itu, mereka tersingkir pada babak pertama di tiga turnamen secara beruntun.
Mereka bangkit pada pertengahan musim dengan menjadi semifinalis Indonesia Terbuka dan menjuarai Thailand Terbuka. Menjadi salah satu pasangan muda yang dipercaya tampil dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Nanjing, China, Hafiz/Gloria menjadi harapan Indonesia untuk meneruskan prestasi juara dunia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang absen di Nanjing.
Namun, mereka masih kesulitan menjaga konsistensi permainan dalam persaingan level tinggi. Dalam lima turnamen, sejak Kejuaraan Dunia hingga Denmark Terbuka, hasil terbaik mereka hanya perempat final pada Korea Terbuka, September.
Hafiz/Gloria pun memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan dan mempertahankan performa mereka menghadapi musim 2019, karena kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai pada April. Mereka menjadi salah satu ganda campuran yang diproyeksikan tampil di Tokyo.
“Kami harus lebih konsisten, terutama dalam bertahan. Jika sudah bisa seperti itu, memperoleh poin akan lebih mudah,” kata Hafiz.
Kekalahan juga dialami Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto atas ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China). Dalam pertemuan kedua dengan Zheng/Huang, Ricky/Debby kalah 18-21, 11-21.
Perempat Final
Pada pertandingan lain, ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menapaki perempat final setelah menaklukkan ganda Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel, 21-17, 21-14. Mereka akan bertemu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), yang emnanag atas pasangan pelatnas lainnya, Berry Angriawan/Hardianto, 21-12, 21-18.
Pada babak pertama, Berry/Hardianto menghentikan pasangan tuan rumah unggulan keenam, Mads Pieler Kolding/Mads Conrad-Petersen, 13-21, 21-19, 21-15. Ini menjadi kekalahan babak pertama empat kali beruntun bagi duo Mads. Kekalahan lain pada babak awal dialami di Korea, China, dan Jepang Terbuka.
Ganda putri unggulan ketiga Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga lolos ke perempat final setelah menang dua set langsung, 21-6, 21-17, atas pasangan Norwegia, Emma Karlsson/Johanna Magnusson.
Namun, Indonesia tak menyisakan tunggal dengan kekalahan Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto pada babak kedua. Jonatan, peraih medali emas Asian Games Jakarta Palembang 2018, ditaklukkan Sameer Verma (India), 21-23, 21-6, 20-22. Adapun Tommy kalah dari Son Wan-ho (Korea Selatan), 21-13, 16-21, 9-21. (iya)