AMSTERDAM, JUMAT - Pelari jarak jauh Etiopia, Kenenisa Bekele, menargetkan memecahkan rekor Maraton Amsterdam, Belanda, Minggu (21/10/2018). Rekor Maraton Amsterdam saat ini dipegang pelari Kenya, Lawrence Cherono, dengan catatan waktu 2 jam 5 menit dan 9 detik yang dicetak pada 2017. Cherono kembali mengikuti lomba di Amsterdam dan berambisi mempertajam waktunya.
”Saya ingin memecahkan catatan waktu terbaik personal saya pada saat saya berlari di Amsterdam tahun lalu. Saya telah siap,” ujar Cherono yang finis di belakang Bekele di Maraton London 2018.
Bekele akan menantang Cherono di Amsterdam untuk mencetak rekor baru kejuaraan. ”Saya tidak pernah berpartisipasi di kejuaraan ini (Maraton Amsterdam) sebelumnya, tetapi saya tahu Rotterdam dan tentu juga Hengelo, tempat di mana saya mencetak rekor dunia 5.000 meter pada 2004,” tutur Bekele.
”Itu sebabnya pada hari Minggu saya ingin menantang yang lain dan memecahkan rekor kejuaraan ini. Ini merupakan jalur datar sehingga bisa cepat,” kata Bekele di situs resmi IAAF.
Bekele yang disebut sebagai salah satu pelari jarak jauh terbaik di dunia saat ini memegang rekor dunia 5.000 meter putra (12 menit 37,35 detik) dan 10.000 meter putra (26 menit 17,53 detik). Ia juga meraih medali emas 5.000 meter di Olimpiade Beijing 2008 dan emas 10.000 meter di Olimpiade Athena 2004 dan Beijing 2008. Selain itu, pelari berusia 36 tahun itu juga telah meraih lima emas kejuaraan dunia di dua nomor spesialisasinya tersebut.
Di kategori maraton, Bekele kini berada di urutan ketiga tercepat dunia dengan catatan waktu 2 jam 3 menit 3 detik. Catatan waktu personal terbaik itu dicetak Bekele di Berlin pada 2016. Dia sebenarnya jarang mengikuti lomba maraton utama. Sejak debutnya pada Maraton Paris 2014, Bekele tercatat baru delapan kali berlomba di maraton. Keikutsertaannya kali ini merupakan yang pertama di Maraton Amsterdam.
Bekele mengaku, dirinya belum pernah bisa tampil maksimal di maraton. ”Saya belum memperlihatkan kemampuan saya di maraton. Saya tidak pernah menjalani persiapan maraton tanpa cedera ringan atau bahkan tidak nyaman. Saya belum pernah optimal dalam maraton,” tutur Bekel di Royal Theatre Amsterdam, Jumat (19/10).
Keikutsertaan Bekele di Maraton Amsterdam mengundang perhatian. Dalam beberapa tahun terakhir, dia mengalami pasang surut di maraton. Pada lomba di Dubai 2017 dia gagal finis, kemudian di tahun yang sama dia finis kedua di London. Namun, dia kembali gagal finis di Berlin 2017. Tahun ini, dia bangkit lagi dengan finis keenam di London dengan catatan waktu 2 jam 8 menit 53 detik.
Optimisme
Terkait rekor dunia maraton milik pelari Kenya, Eliud Kipchoge, Bekele menilai catatan waktu baru itu memang mungkin dicapai. Kipchoge membuat rekor dunia maraton 2 jam 1 menit 39 detik di Maraton Berlin pada 16 September 2018.
”Saya selalu tahu kalau seseorang bisa berlari 2 jam 1 menit di nomor ini. Pencapaian Eliud Kipchoge sangat memotivasi saya. Dan, pada usia 36 tahun, saya tentu tidak terlalu tua. Menurut saya, pelari maraton masih bisa tampil dalam performa terbaiknya hingga usia 40 tahunan. Pada saat yang sama, maraton memang sulit. Ini masalah tubuh dan pikiran,” tutur Bekele.