JAKARTA, KOMPAS — Kokohnya barisan belakang tim Buperta Cibubur memaksa pemuncak klasmen sementara Liga Kompas Kacang Garuda, Ragunan Soccer School, bermain imbang tanpa gol.
”Kami berfokus pada strategi pertahanan, terutama man to man marking. Langkah itu kami lakukan untuk menahan tim dengan kemampuan merata seperti tim Ragunan,” kata Jumhari, Minggu (21/10/2018) di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Pelatih Buperta Cibubur Jumhari Saleh menilai skor imbang tersebut merupakan hasil latihan yang dijalani tim selama sepekan. Karena itu, Buperta lebih menekankan serangan balik cepat dengan memanfaatkan satu penyerang di depan.
Sejak menit-menit awal pertandingan, kedua tim saling serang dengan mengandalkan umpan-umpan pendek terarah. Hingga 10 menit pertama pertandingan, baik Buperta maupun Ragunan belum menciptakan tendangan ke arah gawang.
Selang beberapa menit, Buperta berkesempatan mencetak gol. Memanfaatkan kesalahan umpan pemain belakang Ragunan, penyerang Buperta mengelabui kiper dan menyontek bola ke arah gawang. Namun, bola menyentuh mistar gawang SSB Ragunan. Skor kacamata bertahan hingga akhir babak pertama.
Pada babak kedua, Ragunan Soccer School menguasai jalannya pertandingan. Aliran bola langsung dari bek ke pemain sayap Ragunan dengan mudah dipatahkan pemain belakang Buperta.
”Permainan kami di lini tengah kurang tenang. Bola dari bek selalu diumpan jauh ke depan,” kata Pelatih Ragunan Soccer School Rasyito Amsya yang juga mengakui kedisiplinan bertahan pemain belakang Buperta.
Sampai saat ini, tim besutan Rasyito itu masih bertengger di puncak klasemen sementara dengan 20 poin dan belum pernah kebobolan. (DIONISIO DAMARA)