Manajer Manchester United Jose Mourinho mengkhawatirkan ketajaman Cristiano Ronaldo yang akan membela Juventus. Ronaldo selalu termotivasi melawan mantan klubnya itu.
MANCHESTER, SENIN Kembali tajamnya Cristiano Ronaldo dalam mencetak gol bagi Juventus di Serie A Italia memberi efek gentar bagi Manchester United. MU yang sedang dalam kondisi kurang ideal akan menjamu Juventus pada laga ketiga Liga Champions, Rabu (24/10/2018) dini hari WIB.
Akhir pekan lalu saat melawan Genoa, Ronaldo mencetak gol kelima bagi Juventus. Gol itu menjadi gol ke-400 Ronaldo pada liga-liga utama Eropa.
Pemain berusia 33 tahun itu menjawab semua keraguan atas dirinya yang tidak langsung produktif mencetak gol pada awal musim bagi Juventus. Kini, Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak Juventus dan siap tampil maksimal untuk melawan MU.
Sebagai eks pemain MU, Ronaldo pernah menghadapi klub berjuluk ”Setan Merah” itu saat membela Real Madrid pada 2013. Pada kedua laga, Ronaldo mencetak gol dan membawa Madrid melibas MU. Ketajaman Ronaldo itu yang membuat manajer MU Jose Mourinho khawatir. Ronaldo dinilai memiliki motivasi yang tinggi saat menghadapi MU.
”Cristiano masih menjadi pemain terbaik. Saya pikir, dia suka kembali ke sini. Dia melakukannya saat bersama Real Madrid. Saat datang dengan tim yang baru, dia akan melakukan tugasnya untuk tim itu,” kata Mourinho.
Menurut pelatih asal Portugal itu, Juventus membeli Ronaldo dengan harga mahal sebagai investasi untuk menjadi juara Liga Champions. Ronaldo menyadari hal itu dan berusaha untuk mewujudkan ambisi tersebut.
”Juventus tidak perlu berinvestasi untuk menjadi scudetto (juara Liga Italia). Mereka menjadi scudetto tujuh tahun terakhir,” kata Mourinho.
Selain Ronaldo, MU juga mewaspadai semua pemain Juventus. Sejak awal musim 2018-2019, Juventus selalu menang pada semua laga di semua kompetisi, kecuali pada laga terakhir Seria A saat ditahan Genoa.
Tim berjuluk ”Nyonya Besar” itu memiliki komposisi pemain dengan kekuatan merata di semua lini. Manajer Juventus Massimiliano Allegri diperkirakan menyuguhkan permainan menyerang dengan formasi 4-3-3 di Stadion Old Trafford.
Ronaldo akan didampingi Mario Mandžzukićc dan Paulo Dybala di lini depan. Ketiganya dapat saling membuka ruang di depan gawang dan sangat tajam dalam mencetak gol jika mendapat bola di kotak penalti.
Dybala sering mendapat ruang tembak saat Ronaldo dan Mandzukic dikawal ketat. Dybala membuktikan ketajamannya dengan mencetak tiga gol bagi Juventus di Liga Champions.
Jika ketiga penyerang itu mengalami kebuntuan, lini kedua Juventus masih cukup mematikan. Gelandang Miralem Pjanićc membuktikannya dengan mencetak dua gol di Liga Champions. Blaise Matuidi juga rajin mencetak gol di Serie A.
Saat Juventus datang dalam kondisi prima, MU justru akan menjamu dengan kondisi yang rapuh. Dalam enam laga terakhir di semua kompetisi, MU hanya menang satu kali, kalah dua kali, dan tiga kali imbang.
Pertahanan yang berlubang membuat MU sulit memenangi laga meskipun dapat unggul lebih dulu, seperti saat melawan Chelsea pada akhir pekan lalu. Kelemahan itu juga membuat MU dapat dikalahkan oleh tim kasta kedua, Derby County, pada Piala Liga Inggris.
Namun, gelandang MU, Andreas Pereira, yakin timnya mampu bangkit dari keterpurukan. Laga melawan Chelsea yang berakhir imbang 2-2 menunjukkan MU mampu bermain dengan bagus meskipun tidak menang.
”Saya pikir, laga itu memberi kami kepercayaan diri yang tinggi dan manajer memberi kami kepercayaan diri. Kami termotivasi untuk melawan Juventus,” kata Pereira kepada Sportsmole.
MU diperkirakan memainkan formasi 4-3-3 untuk menyerang pertahanan Juventus. Anthony Martial yang tampil gemilang saat melawan Chelsea akan kembali menjadi tumpuan bersama Romelu Lukaku dan Marcus Rashford.
Gelandang MU, Paul Pogba, akan berkesempatan melawan eks klubnya. Kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan Pogba untuk membuat Juventus menyesal telah menjualnya ke MU. Pada Liga Champions, Pogba mencetak dua gol bagi MU.(AFP/REUTERS/ECA)