JAKARTA, KOMPAS – Kompetisi sepak bola yang terpusat di Jakarta dan sekitarnya, membuat pemain muda berbakat dari wilayah lain, kurang terserap. Tak heran, perekrutan pemain muda potensial di lingkup nasional, menjadi tidak merata. Dibutuhkan peran berbagai pihak untuk menggerakkan kompetisi sepak bola di luar Jabodetabek.
Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Fakhri Husaini menyatakan, kompetisi sepak bola usia muda di luar Provinsi DKI Jakarta tidak banyak. Padahal untuk mengembangkan sepak bola nasional, tidak ada jalan lain selain mengadakan kompetisi yang berkelanjutan.
“Daerah lain juga harus berpacu menggelar kompetisi (sepak bola). Karena itu, seluruh stakeholders harus terlibat,” kata Fakhri yang ditemui seusai konferensi pers Liga Nivea Men Topskor U-17 2018/2019, Selasa (23/10/2018), di Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta. Adapun yang dimaksud stakeholder oleh Fakhri adalah pemerintah, swasta, dan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI)
Dengan meningkatkan kompetisi, kata Fakhri, penyeleksian pemain muda berbakat di luar Jakarta dan sekitarnya, akan semakin mudah. Hal itu dikarenakan, pemain sudah terpantau setiap kali bertanding pada kompetisi. Seperti pada tahun 2017, Fakhri “blusukan” ke daerah-daerah untuk menyeleksi pemain yang akan direkrut untuk tim nasional Piala AFF U-15 tahun 2017.
“Saat proses seleksi di daerah, anak yang bagus bisa saja tidak muncul karena saya hanya menyeleksi dalam waktu dua hari. Tetapi jika di daerah itu ada kompetisi seperti di Jakarta, saya tidak perlu menyeleksi karena setiap minggu anak itu terpantau,” ujarnya.
Deputi III Kementerian Pemuda dan Olahraga Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta berharap, sekolah sepak bola (SSB) di seluruh Indonesia dapat menikmati kompetisi di daerahnya masing-masing. “Kan kita tahu, ada 5.000 lebih SSB di Indonesia, tetapi di luar Jakarta dan kota-kota besar, kompetisi itu sangat minim,” kata Isnanta. Ia juga telah mengimbau kepada pemerintah daerah untuk menggelar kompetisi lokal.
Pemain timnas U-16 Rendy Juliansyah menilai, keberadaan kompetisi membantu para pemain untuk mengasah teknik di lapangan. “Terasa sekali bedanya ketika berlatih dengan target untuk menjadi juara pada kompetisi dibandingkan berlatih biasa,” kata Rendy.
Liga Nivea Men TopSkor U-17 akan dimulai pada 28 Oktober hingga pertengahan April 2019. Liga ini diikuti oleh 20 SSB di se-Jabodetabek dan Bandung. Selain oleh TopSkor, liga usia muda juga digelar Harian Kompas, melalui Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Musim ini, kompetisi tersebut memasuki musim kesembilan.
Isnanta juga mengatakan, kompetisi adalah kemajuan bagi timnas Indonesia untuk mengasah kemampuan dan mempersiapkan karier professional bibit-bibit baru pesepak bola Indonesia.
Kompetisi berjenjang
Senada, Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI) Djoko Pekik Irianto menilai, kompetisi sepak bola usia muda di daerah masih sangat minim. Untuk itu, PSSI harus merancang kompetisi usia berjenjang mulai usia 12 hingga 18 tahun. “PSSI bisa bermitra, misalkan, di kompetisi U-12 dengan Liga Danone, U-14 dengan Liga Kompas, U-15 dengan TopSkor. Agenda tersebut dilakukan mulai dari level daerah hingga nasional,” tutur Djoko, dihubungi lewat telepon.
Dengan demikian, kata Djoko, peningkatan kompetisi di daerah-daerah dapat menggairahkan pembinaan pesepak bola usia muda sekaligus menemukan atlet potensial.
Seperti yang diberitakan Kompas (13/1/2017), Federasi Sepak Bola Jerman pasca Piala Dunia 1998, melakukan reformasi dan investasi di pembinaan sepak bola usia dini. Pusat-pusat sepak bola usia dini didirikan di 115 daerah di seluruh Jerman, guna menyemai pemain berusia 13-18 tahun yang tidak ditampung klub atau kompetisi.
Setelah dua dekade berjalan, Jerman saat ini hampir tidak kekurangan bibit berbakat. Gelar juara dunia 2014 menjadi puncak keberhasilan program jangka panjang tersebut. Langkah itu bisa dilakukan Indonesia untuk menuai keberhasilan laiknya Jerman. (E14)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.