Babak pertama tidak berarti mudah dimenangi, termasuk bagi Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon. Babak pertama Perancis Terbuka harus mereka lalui dalam tiga gim.
PARIS, RABU Di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Perancis, Rabu (24/10/2018), ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dipaksa bermain tiga gim oleh ganda berperingkat ke-30 dunia, Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel. Melawan pasangan Jerman yang mereka kalahkan pada babak kedua Denmark Terbuka pada pekan lalu itu, Kevin/Marcus menang 18-21, 21-12, 21-14.
Lamafuss/Seidel juga pernah memaksa Kevin/Marcus bermain tiga gim pada babak pertama Perancis Terbuka 2016. ”Lawan bermain bagus, pertahanan mereka rapat, sedangkan kami masih harus beradaptasi dengan kondisi lapangan dan kok yang berbeda dari turnamen sebelumnya,” kata Marcus dalam laman resmi PP PBSI.
Laga ini menjadi laga pembuka kelima yang diselesaikan dalam tiga gim pada 11 turnamen individu yang dimainkan Kevin/Marcus tahun ini. Beberapa faktor menjadi penyebab sulitnya melewati babak pertama, di antaranya penyesuaian terhadap kondisi lapangan dan kok yang digunakan.
Tak jarang, kok yang digunakan pada setiap turnamen berbeda berat, hingga pemain harus menyesuaikan gaya permainan. Inilah yang menjadi kendala ganda berjuluk ”Minions” itu di Paris. ”Perbedaan lapangan dan kok yang paling mencolok. Di Denmark, pekan lalu, koknya kencang, di sini agak lambat, jadi lawan berani main bertahan dan lebih siap pertahanannya. Pada awal kami juga belum siap untuk menyerang,” kata Kevin.
Pada babak kedua, Kevin/Marcus akan bertemu pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanane.
Pada pertandingan lain, tunggal putra Jonatan Christie membalas kekalahan yang dialami dari Sameer Verma (India) pada babak kedua Denmark Terbuka. Jonatan menang, 16-21, 21-17, 21-15. Pekan lalu, Jonatan ditaklukkan dengan skor 21-23, 21-6, 20-22.
Sementara itu, kemenangan tanpa tanding didapat ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dengan mundurnya Du Yue/Li Yinhui (China) karena Du cedera. Mereka akan bertemu Lise Jaques/Flore Vandenhoucke (Belgia) atau Meghana Jakkampudi/Poorvisha S Ram (India) pada babak kedua, sebelum berpeluang bertemu Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang) yang mereka kalahkan pada perempat final China Terbuka.
Waspada
Pada babak kedua yang berlangsung Kamis ini, tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, akan mewaspadai lawan yang sama saat dia kalahkan pada babak kedua Denmark Terbuka, yakni pemain Denmark, Mia Blichfeldt.
Pekan lalu, pada babak kedua Denmark Terbuka, Gregoria mengalahkan Blichfeldt, 16-21, 21-16, 21-11. ”Saya rasa, dia pasti sudah belajar dari kekalahan minggu lalu, dia pasti lebih siap, sudah tahu melawan saya. Saya akan mempersiapkan mental saya, lawan pemain Eropa biasanya ’galak’,” tutur juara dunia yunior 2017 itu.
Mengenai faktor teknis, semifinalis Denmark Terbuka itu akan mewaspadai pukulan atas. Itu karena Blichfeldt berpostur cukup tinggi, yaitu 172 cm.
Dalam peringkat dunia, Gregoria dan Bichfeldt hanya terpaut satu tingkat. Bichfeldt di posisi ke-18, sedangkan Gregoria ke-19. Jika bisa melewati Bichfeldt, Gregoria akan berhadapan dengan Cai Yanyan (China) atau Akane Yamaguchi (Jepang).
Pada Selasa tengah malam waktu Indonesia, ganda campuran yang diproyeksikan untuk Olimpiade Tokyo 2020, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja tak mampu menahan serangan Tang Chung Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) dengan skor 18-21, 9-21.
Setelah bermain ketat pada gim pertama, Hafiz/Gloria tak dapat mengatasi tekanan yang diberikan ganda campuran unggulan keempat tersebut.
”Kami sudah berusaha cari poin, tetapi mereka lebih banyak akal. Setiap mau ubah ritme permainan, mereka sudah mengantisipasi duluan. Tenaga mereka juga kuat sekali,” kata Hafiz.
Gloria menambahkan, lawan juga lebih percaya diri dengan pukulan-pukulan mereka. Pekan lalu, ganda campuran peringkat ke-11 dunia itu tersingkir pada babak kedua Denmark Terbuka. Setelah menjuarai Thailand Terbuka, pertengahan Juli, mereka belum menunjukkan kembali permainan terbaik. Pada turnamen-turnamen besar selevel atau lebih tinggi dari Perancis Terbuka (BWF World Tour Super 500), hasil terbaik mereka adalah babak kedua.