JAKARTA, KOMPAS Setelah delapan laga awal tanpa kemenangan, juara bertahan Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Jakarta Football Academy, akhirnya berhasil meraih poin penuh dengan menaklukkan ASIOP Apacinti 1-0 pada pekan kesembilan liga di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/10/2018). Kemenangan tersebut diraih JFA lewat gol pada menit-menit akhir.
Kemenangan itu menumbuhkan optimisme pada skuad Jakarta Football Academy (JFA) untuk lolos dari zona degradasi. Penampilan JFA musim ini mengecewakan. Sebagai juara bertahan, mereka tak bisa menunjukkan sisa-sisa taji kejayaan mereka pada musim lalu.
Dalam delapan laga di awal musim ini, mereka empat kali imbang dan empat kali kalah. Mereka hanya mampu membuat satu gol dan kemasukan tujuh gol. Akibatnya, JFA terpuruk di peringkat ke-16 atau juru kunci. Kini, mereka di posisi ke-13.
JFA berusaha mati-matian untuk bangkit agar bisa lepas dari zona degradasi. Momentum itu pun tiba. Pada pekan kesembilan ini, mereka berhasil meraih tiga poin perdananya. Hasil itu berkat kemenangan tipis 1-0 atas tim papan tengah ASIOP Apacinti.
Kemenangan itu diraih dengan penuh jerih payah. Walau digempur hampir sepanjang pertandingan oleh ASIOP, pemain JFA tetap konsentrasi menjaga pertahanan dan sesekali mencari celah melakukan serangan balik. Puncaknya, penyerang mereka, Ahmad Rifai, mampu membawa bola dengan kencang dan lolos dari penjagaan tiga pemain belakang ASIOP.
Setelah itu, Rifai melakukan tusukan ke kotak penalti ASIOP dan melepaskan umpan datar ke rekannya, Raihan Putra Yadi, di lini depan. Tanpa pengawalan berarti, Raihan menceploskan bola ke gawang ASIOP pada menit ke-52. Di sisa waktu yang ada, ASIOP berusaha menyamakan kedudukan.
Namun, anak-anak JFA mampu bertahan untuk mengamankan keunggulannya. Ketika wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan berakhir, pemain dan staf pelatih JFA bersorak kegirangan dan sujud syukur.
”Ini adalah kemenangan yang sudah sangat kami harapkan sejak dua-tiga pertandingan sebelumnya. Kemenangan ini sangat berarti. Ini akan menambah kepercayaan diri kami. Anak-anak pasti sadar bahwa mereka juga mampu menang. Kemenangan ini penting untuk kami lolos dari zona degradasi,” ujar Pelatih JFA Abubakar BA.
Abubakar mengatakan, pada musim ini, masalah utama timnya adalah buruknya penyelesaian akhir. Untuk mengatasi masalah itu, ia berusaha melakukan latihan penyelesaian akhir secara intensif selama tiga sesi latihan.
Hasilnya, ia menemukan komposisi terbaik, yakni Rifai yang mampu berlari kencang di plot sebagai penyerang sayap guna membawa bola ke jantung pertahanan. Sementara Raihan fokus sebagai penyerang tengah.
”Komposisi terbaik terus saya cari. Sebab, 70 persen dari 30 pemain saat ini adalah pemain baru. Untuk itu, saya belum benar-benar menemukan komposisi yang ideal. Mungkin hingga putaran kedua baru saya bisa menemukan itu,” kata Abubakar.
Kubu ASIOP sangat terpukul dengan kekalahan itu. Bahkan, mereka tampak melakukan pertemuan tertutup membahas kekalahan tersebut. Pelatih ASIOP Apacinti Ilham menuturkan, kekalahan itu disebabkan ketidakmampuan pemain dalam berkomunikasi di lapangan. Hal itu terlihat saat pemain ASIOP memberi umpan jauh kepada rekannya yang tidak mampu berlari cepat.
Akibatnya, umpan-umpan itu mudah dipatahkan bek lawan. Selain itu, menurut dia, hasil tersebut juga cermin dari latihan yang tidak optimal. Pemain disibukkan oleh agenda sekolah. ”Dari pemain inti kami, hanya 40-60 persen yang berlatih. Akibatnya, komunikasi tidak terjalin saat latihan dan berdampak pada pertandingan ini,” ujarnya.
Selain kemenangan dramatis JFA, pekan kesembilan juga menyajikan kemenangan penuh kejutan Siaga Pratama atas Villa 2000 dengan skor 2-0. Hingga pekan kedelapan, Siaga Pratama hanya bertengger di peringkat ke-13 dengan enam poin dari sekali kemenangan, empat imbang, dan tiga kalah.
Sementara Villa 2000 di peringkat kelima dengan 11 poin dari tiga kali menang, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Namun, Siaga mampu bermain apik. Mereka bisa memanfaatkan setiap celah kelengahan lawan. Mereka pun bisa mencuri dua gol, yakni lewat Alfin
Esa Ahmad pada menit-34 dan Teghar Ramadhan Putra pada menit ke-59.
”Dari awal, kami meminta pemain jangan terpengaruh dengan peringkat. Kami minta anak- anak fokus ke pertandingan dan menikmati pertandingan,” ujar asisten pelatih Siaga Pratama, Kusnadi. (DRI/E14)