DOHA, MINGGU Pesenam artistik nasional Rifda Irfanaluthfi tampil apik pada Kejuaraan Dunia 2018 di Doha, Qatar. Meski belum mampu bersaing dengan pesenam elite dunia, Rifda yang berangkat dengan persiapan minim membangun optimisme menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Rifda unjuk gigi dalam babak kualifikasi Kejuaraan Dunia pada Minggu (28/10/2018) di Aspire Dome, Doha. Pesenam berusia 19 tahun itu mencatatkan nilai 13,433 di nomor kuda-kuda lompat, 12,700 di balok keseimbangan, 12,533 di senam lantai, dan 10,600 di palang bertingkat. Total nilai dalam keseluruhan individunya adalah 49,266.
”Rifda tampil sangat baik karena tidak ada jatuh pada semua gerakan,” kata manajer senam Dian Arifin di Doha saat dihubungi selesai kualifikasi.
Walau tampil apik, pesenam asal Jakarta itu tidak masuk final. Ia juga belum mampu mendekati nilai pesenam elite dunia, seperti Simone Biles, peringkat pertama babak kualifikasi keseluruhan individu. Pesenam Amerika Serikat (AS) peraih 10 gelar juara dunia itu meraih nilai 60,965 pada kualifikasi Sabtu (27/10). Peringkat kedua juga dari AS, Morgan Hudd, dengan nilai 56,465.
Hal itu salah satunya karena persiapan yang sangat terbatas. Rifda, yang baru selesai tampil pada Asian Games 2018, harus memulihkan kondisi cederanya terlebih dahulu. Setelah itu, ia baru fokus berlatih dalam kurun waktu kurang dari sebulan.
Alhasil, gerakan yang ditampilkan Rifda pada Kejuaraan Dunia 2018 persis dengan gerakan di Asian Games. Bahkan, beberapa gerakan harus dikurangi untuk mencegah cedera dengan persiapan seadanya.
Seperti di senam lantai, tingkat kesulitan diturunkan dari 5,00 menjadi 4,60. Akibatnya, nilai Rifda juga menurun dari sebelumnya 12,750 saat meraih medali perak di Asian Games. Ia pun berada di bawah peringkat pesenam China, Chen Yi Le, yang dikalahkannya bulan lalu.
Dian menuturkan, penampilan kedua Rifda di Kejuaraan Dunia, setelah Glasgow 2015, membawa optimisme untuk tampil dalam Olimpiade Tokyo 2020. Sebab, kedewasaannya semakin terlihat dalam penampilan di Doha. ”Otomatis pengalaman dan jam terbang di level dunia akan bertambah. Itu akan memperkuat mental tanding Rifda,” ujarnya.
Ke depannya, Rifda akan difokuskan meraih tiket ke Tokyo melalui Kejuaraan Seri Dunia pada November 2018 hingga Maret 2019. Juga mengikuti Kejuaraan Dunia Stuttgart 2019 yang merupakan ajang kualifikasi nomor individu menuju Olimpiade. Adapun Qatar 2018 merupakan ajang kualifikasi untuk beregu.
Kesempatan ke Kejuaraan Dunia dijadikan oleh pelatih senam Eva Novalina Butar Butar untuk melihat perkembangan gerakan pesenam elite dunia.
Setelah itu, ia baru akan mempertimbangkan gerakan selanjutnya untuk Rifda. ”Biar kami bisa melihat patokan gerakan pesenam dunia seperti apa,” katanya.
Di Doha, Rifda dipertontonkan kekuatan mental pesenam dunia.
Salah satunya aksi heroik Simone Biles. Pesenam peraih empat medali emas dan satu perunggu Olimpiade Rio 2016 itu menahan sakit akibat batu ginjal saat tampil pada babak kualifikasi. Biles sempat dirawat selama beberapa jam pada Jumat. Ia juga tidak mampu berdiri saat kurang dari 24 jam sebelum tampil pada Sabtu. (REUTERS/KEL)