Barcelona membuktikan diri tidak bergantung kepada Lionel Messi. Tanpa Messi yang cedera, Barca dapat melibas Real Madrid dan memuncaki La Liga.
BARCELONA, MINGGU Barcelona membuktikan diri layak menjadi penguasa Liga Spanyol setelah melumat rival bebuyutannya, Real Madrid, dengan skor telak 5-1 dalam duel el clasico, Senin (29/10/2018) dini hari WIB, di Stadion Camp Nou. Penyerang Barcelona, Luis Suarez, bangkit pada saat yang tepat dan melepaskan ”Blaugrana” dari ketergantungan terhadap Lionel Messi.
Dengan kemenangan itu, Barcelona tiga kali menang dan dua kali imbang dalam lima duel klasik kontra Madrid sejak 3 Desember 2016. Kemenangan itu membawa Barca kembali memuncaki klasemen Liga Spanyol dengan 21 poin, satu poin di atas peringkat kedua Alaves.
”Saya sangat gembira karena kami tahu kemampuan lawan kami. Kami dapat menikmatinya sekarang. Namun, jika hasil ini membantu kami menjuarai liga, saya akan lebih menikmatinya lagi,” kata Pelatih Barcelona Ernesto Valverde.
Valverde membuktikan ucapannya tentang timnya yang tidak bergantung kepada sosok Messi. Pemain Barca sudah mempunyai gaya permainan sendiri dan Messi menambah sentuhan cemerlang dalam permainan mereka.
Saat menghadapi Madrid, Valverde menerapkan taktik yang sama dengan yang dia gunakan untuk mengalahkan Inter Milan pada laga Liga Champions, Rabu (24/10). Posisi Messi diisi Rafinha, yang dimainkan sebagai pendukung bagi Suarez dan Philippe Coutinho.
Serangan dari sayap didukung oleh kedua bek sayap. Para gelandang Barca mendukung serangan dari lini kedua untuk mengepung pertahanan Madrid.
Taktik itu terbukti jitu karena memudahkan Coutinho dan Suarez untuk menjebol gawang lawan. Madrid yang memilih bermain menyerang dan membiarkan pertahanan dalam keadaan terbuka turut memudahkan Barca memborong gol.
Coutinho membuka pesta gol Barca pada menit ke-11. Suarez yang sebelum laga itu baru mencetak empat gol, akhirnya bangkit dan mencetak tiga gol. Pesta gol Barca disempurnakan oleh Arturo Vidal melalui gol sundulan pada menit ke-87.
Madrid hanya mendapat gol hiburan dari bek kiri Marcelo. ”Madrid berjuang untuk meraih kemenangan pada babak kedua dan mereka mendapat peluang.
Namun, kami dapat memanfaatkan celah yang mereka tinggalkan dan mencetak gol dari serangan balik dan menyudahi laga,” kata Suarez. Tiga gol itu juga menjadi kado manis bagi Suarez yang pada pekan lalu dikaruniai anak ketiga.
Madrid terpuruk
Bagi Real Madrid, kekalahan ini membuat ”Los Blancos” semakin terpuruk pada posisi kesembilan klasemen sementara dengan 14 poin atau terpaut tujuh poin dari Barcelona. Posisi itu merupakan yang terburuk dalam 12 tahun terakhir.
”Saya sedih saat ini, tetapi ingin tetap memegang kendali. Ini adalah masalah besar, tetapi saya cukup kuat untuk mengetahui semua dapat berbalik. Jalan masih panjang dan saya masih percaya kepada tim ini,” kata Pelatih Real Madrid Julen Lopetegui.
Nasib Lopetegui semakin di ujung tanduk setelah kalah empat kali dalam lima laga terakhir di semua kompetisi. Desakan pemecatan bagi Lopetegui pun semakin keras.
Namun, masalah mendasar bagi Madrid bukan hanya pemilihan taktik yang tidak tepat. Madrid perlu mulai lagi membeli pemain bintang setelah Cristiano Ronaldo hengkang. Madrid tidak pernah belanja pemain bintang sejak 2014.
Di sisi lain, para pemain Madrid semakin tua dan proses regenerasi lini depan dan belakang berjalan lambat.(AFP/AP/ECA)