Elegi Lopetegui di Real
Di jagat sepak bola saat ini, tiada pelatih yang bernasib lebih naas dari Julen Lopetegui. Ia telah kehilangan dua jabatan termasyhur dalam jeda empat bulan, terakhir dipecat dari Real Madrid.
MADRID, SELASA Menjelang Piala Dunia Rusia 2018, Juni lalu, pelatih Julen Lopetegui dianggap ”mengkhianati” Spanyol karena menerima tawaran melatih Real Madrid secara diam-diam. Empat bulan berlalu, mantan pelatih timnas Spanyol itu ganti dikhianati pemilik ”El Real”.
Lopetegui dipastikan dipecat sebagai Pelatih Real Madrid, Selasa (30/10/2018) dini hari WIB. Pemecatan itu tidak terlepas dari kekalahan memalukan Real, 1-5, dari rival abadinya, Barcelona, pada laga el clasico Minggu (28/10/2018) malam.
Kekalahan telak itu menyimbolkan runtuhnya rezim adidaya Real di Spanyol. Klub langganan juara di Liga Spanyol dan Liga Champions itu kini terpuruk. Real menelan kekalahan kelima dari tujuh laga terakhir dan kini terjerembab di peringkat kesembilan Liga Spanyol.
”Kami menilai saat ini tengah terjadi ketidaksesuaian besar antara kualitas personel, saat delapan pemain dinominasikan sebagai calon peraih sepatu emas (pemain terbaik Liga Spanyol), dan hasil laga akhir-akhir ini. Untuk itu, kami mengambil keputusan ini (memecat Lopetegui),” tulis manajemen Real Madrid dalam pernyataan persnya.
Pemecatan Lopetegui itu memicu beragam reaksi. Gary Lineker, legenda sepak bola Inggris yang kini menjadi pengamat, menilai, pemecatan itu sebagai ironi, hal menyedihkan bagi Lopetegui. Pengamat lain enggan bersimpati untuknya. Ia dinilai terkena karma karena tindak masa lalunya.
Lopetegui dinilai sebagai salah satu pelatih berbakat karena sukses merevitalisasi timnas Spanyol dari bayang-bayang keterpurukan di Piala Dunia Brasil 2014. Ia membawa ”La Furia Roja” lolos ke Piala Dunia Rusia 2018 dengan catatan menawan, yaitu 9 kali menang dan 1 kali imbang dari 10 laga kualifikasi. Bersama Lopetegui, La Roja tidak pernah sekali pun kalah dari lawan.
Spanyol pun datang ke Rusia, Juni lalu, sebagai salah satu favorit juara. Namun, harapan rakyat Spanyol mengangkat kembali trofi Piala Dunia gagal diwujudkan Lopetegui. Ia keburu dipecat sebelum Spanyol memulai kiprahnya pada Piala Dunia Rusia.
Lopetegui dipecat karena bekas pemain Real dan Barcelona itu diam-diam menerima tawaran melatih El Real sepeninggal Zinedine Zidane. Menurut Jose Maria Garcia, jurnalis ternama di Spanyol, tindakan Lopetegui dan Real itu tidaklah ubahnya pengkhianatan atas negara.
”Saya yakin, ia kini tidak lagi berani menatap wajah siapa pun di Spanyol. Ia tidak memiliki masalah ekonomi, tetapi mau menerima tawaran Real dengan cara seperti ini,” tutur Garcia saat itu, seperti dikutip Marca.
Timnas Spanyol, yang saat itu ditangani pelatih sementara Fernando Hierro, kehilangan fokusnya dan tersingkir dini di babak 16 besar setelah dikalahkan tuan rumah Rusia pada Piala Dunia 2018. Berharap gaji, popularitas, serta kejayaan lebih di Real, Lopetegui kini justru kehilangan segalanya.
Graham Hunter, kolumnis sepak bola Spanyol di ESPN, menilai, Lopetegui menjerumuskan dirinya sendiri dengan menerima tawaran melatih Real.
Lopetegui sebetulnya pelatih pilihan keempat Real setelah tiga calon utama, yaitu Massimiliano Allegri, Mauricio Pochettino, dan Joachim Loew, menolak pinangan klub.
”Ia seharusnya berpikir kritis, mengapa mereka semua menolak tawaran Real. Ia juga seharusnya peka, Zidane mundur karena skuad mereka mulai menua tanpa peremajaan masif. Ia pun tidak punya daya mendorong Florentino Perez (Presiden Real Madrid) guna memperbaiki skuad tim ini,” ujar Hunter.
Resistensi Perez mengeluarkan banyak uang untuk membeli pemain-pemain bintang baru ditengarai ikut memicu krisis kecil di Real saat ini. Perez beralasan, Real ingin fokus membangun stadion baru senilai 500 juta pounds, setara Rp 9,6 triliun, serta mengembangkan talenta-talenta muda, seperti Vinicius Junior.
”Mereka (Real) mencuri 50 gol per musim dari anak saya dengan menjual Cristiano Ronaldo. Masalahnya, mereka tidak mendatangkan pengganti yang sepadan. Tidak satu pun,” kata Jose Antonio, ayah dari Lopetegui, yang ikut mengkritisi kebijakan penghematan belanja di Real.
Santiago Solari, pelatih tim B Madrid (Castilla), ditunjuk sebagai pelatih sementara Real. Antonio Conte, mantan manajer Juventus dan Chelsea, difavoritkan menjadi calon pelatih tetap. Namun, seperti Zidane, ia menuntut belanja dua pemain bintang baru sebagai syaratnya. (AP/JON)