DOHA, KAMIS – Dalam salah satu pertarungan tersengit sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia Senam Artistik, pesenam Rusia Artur Dalaloyan sukses merebut emas all-around di Doha, Qatar. Dalaloyan secara mengejutkan berhasil mengalahkan juara bertahan asal China Xiao Ruo Teng lewat tie-break karena nilai keduanya imbang.
Kedua pesenam itu mendapatkan nilai identik 87,598 dari enam nomor individu, pada final all-around, Rabu (1/11/2018) malam, di Aspire Dome, Doha. Juri memutuskan tie break dengan menghitung nilai terbaik dari lima nomor individu.
Dalaloyan berhak mendapatkan emas dan menjadi juara dunia baru dengan nilai 74,198. Pesenam 22 tahun itu memiliki lima nilai terbaik dalam nomor senam lantai (14,800), gelang-gelang (14,533), kuda-kuda lompat (15,133), palang sejajar (15,566), dan palang tunggal (14,166). Satu nilai yang dibuang adalah nomor kuda pelana (13,400).
Sementara itu, Xiao hanya mendapat 73,465 atau kalah 0,733 dalam perhitungan nilai tie-break. Pemenang Kejuaraan Dunia 2017 di Montreal itu, mengoleksi lima nilai dari kuda pelana (14,700), gelang-gelang (14,333), kuda-kuda lompat (14,866), palang sejajar (15,333), dan palang tunggal (14,233).
“Rasanya luar biasa setelah saya mengetahui Xiao berada di peringkat kedua. Semua berjalan sempurna. Sebelumnya, saya hanya punya satu tujuan, untuk tampil tanpa kesalahan dari awal hingga akhir,” kata Dalaloyan.
Pesenam asli Moskwa itu tidak menyangka mampu mengalahkan sang juara bertahan. Capaian ini merupakan prestasi terbaiknya sebagai pesenam. Sebelumnya, prestasi Dalaloyan cenderung stagnan. Ia bahkan tidak masuk 30 besar dalam final all around Kejuaraan Dunia tahun lalu.
“Saya terkejut dan tidak bisa berkata-kata lagi. Masih belum percaya ini terjadi. Sepertinya saya harus kembali ke hotel, mengambil napas yang dalam, dan menyadari saya telah menjadi juara,” tutur atlet yang mulai masuk ke tim nasional Rusia sejak 2013 itu.
Kemenangan Dalaloyan sekaligus menuntaskan pembalasan tim Rusia kepada tim China. Senin lalu, Rusia harus merelakan juara dunia tim setelah dikalahkan China. Mereka hanya mendapatkan perak karena kalah tipis 0,049 poin dari Xiao dan kawan-kawan.
Mengenai kekalahannya, Xiao cukup kecewa karena tidak mampu mempertahankan gelar. “Saya selalu ingin jadi yang pertama. Tetapi saya menghargai keputusan juri dan juga penampilan pesaing,” katanya.
Xiao yang saat ini berusia 22 tahun akan kembali berlatih untuk memperbaiki penampilannya. Ia yakin mampu kembali lebih kuat dalam kejuaraan selanjutnya. Adapun Xiao sudah pasti mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah menjadi juara bersama tim China.
Final all-around menjadi panggung bagi pesenam Rusia. Rekan senegara Dalaloyan, Nikita Nagornyy (21), meraih perunggu setelah meraih nilai 86,331.
Di sisi lain, kekecewaan menyelimuti pesenam Jepang Kenzo Shirai. Kenzo yang meraih perunggu tahun lalu, tampil kurang maksimal. Ia harus puas berada di peringkat ketujuh dengan nilai 84,531.
Pesenam asal Amerika Serikat Samuel Mikulak gagal mempertahankan performanya yang menduduki peringkat ketiga di babak kualifikasi. Mikukak mencatatkan hasil kurang baik di palang tunggal dengan nilai 12,366). Ia pun berakhir di peringkat kelima dengan total nilai 85,273. (AP)