DOHA, RABU Meski mengalami kendala di balok keseimbangan, pesenam artistik Simone Biles tidak terbendung dan mampu mengantarkan tim putri Amerika Serikat menjadi juara dunia di Doha, Qatar. Hasil itu memperkokoh dominasi tim AS dalam empat Kejuaraan Dunia terakhir.
Biles hampir terjatuh saat tampil di nomor balok keseimbangan pada final tim Kejuaraan Dunia 2018, Selasa (30/10/2018) malam. Peraih 4 medali emas dan 1 perunggu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu terpaksa memegang alat senam agar tidak jatuh.
Celah pada penampilan Biles membuatnya hanya mendapat nilai 13,733. Nilai itu jauh dari standar Biles. Pada babak kualifikasi, ia meraih nilai 14,800 dan memuncaki peringkat balok keseimbangan. ”Kesalahan selalu terjadi. Saya kehilangan sedikit fokus. Itu harus segera diperbaiki,” katanya.
Biles menebus kesalahan itu dengan menorehkan nilai tertinggi di tiga nomor lain. Ia mencatatkan nilai 15,500 di nomor kuda-kuda lompat, 14,866 di palang sejajar, dan 14,766 di senam lantai.
Penampilan Biles serta rekannya, Morgan Hudd, Grace McCallum, Riley McCusker, dan Kara Eaker, membuat tim AS mendominasi final dengan total nilai 171,629. Mereka meninggalkan jauh peringkat kedua Rusia (162,863) dan peringkat ketiga China (162,396).
Dominasi itu terlihat jelas dengan perbedaan hampir 10 poin. Berbeda jauh dengan final tim putra, juara dunia China hanya unggul 0,049 poin atas Rusia. Hal itu membuat tim AS juara dunia empat kali berturut-turut dan mengoleksi juara dunia keenam.
”Saya kira ini memperlihatkan kekuatan kami, tetapi ada beberapa hal kecil yang perlu dikerjakan,” kata Biles tentang optimisme menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Rekor emas terbanyak
Biles yang sempat sakit batu ginjal sebelum kualifikasi, Jumat lalu, memperkokoh rekornya sebagai pesenam putri peraih emas terbanyak, 11 emas, pada Kejuaraan Dunia. Ia masih berkesempatan menambah lima emas lagi dalam final individu.
Sementara itu, penampilan menjanjikan ditampilkan tim muda China, Chen Yi Le (16), Liu Ting Ting (18), Liu Jin Ru (18), Luo Huan (18), dan Zhang jin (18). Dengan materi pesenam baru yang sama sekali berbeda dengan tim China di Olimpiade Rio, mereka nyaris menyusul Rusia yang hadir dengan pesenam senior Alina Mustafina (24).
”Sangat sayang sekali. Kami sangat tipis dengan peringkat kedua, seharusnya kami bisa melakukannya lebih baik,” kata Liu Jin Ru.
Walaupun begitu, Liu optimistis dengan tim China pada masa depan. Sejak ditangani pelatih kepala baru, Qiao Liang, Juni lalu, ia merasakan banyak perkembangan dalam timnya. ”Dia membantu kami membentuk kekuatan kaki dan lebih stabil,” ujarnya.
Kejuaraan Dunia kali ini, bagi tim Rusia, merupakan pintu masuk untuk ke Olimpiade Tokyo 2020. ”Kami sudah mendapatkannya,” kata pesenam Rusia, Lilia Akhaimova.
Tiga tim yang meraih podium di Doha, yakni AS, Rusia, dan China, berhak melangkah langsung ke Tokyo. Mereka otomatis mendapat kuota untuk empat pesenam. (AFP/KEL)