KUALA LUMPUR, RABU Setelah menjalani akhir pekan yang membuat frustrasi di Australia, juara dunia MotoGP 2018, Marc Marquez, masih harus bekerja keras memastikan gelar juara dunia konstruktor tidak lepas dari timnya.
Lomba tahun ini tinggal menyisakan dua balapan, dan posisi tim Repsol Honda belum aman dari ancaman Movistar Yamaha dan Ducati setelah dua pebalapnya gagal menyelesaikan balapan di Sirkuit Phillip Island.
Akibat Marquez dan Dani Pedrosa gagal finis, tim Movistar Yamaha memperkecil selisih poin dari Repsol Honda menjadi hanya 16 poin. Yamaha mendulang poin dari Maverick Vinales yang finis tercepat dan Valentino Rossi yang finis keenam. Menyusul Ducati di posisi ketiga, selisih 39 poin dari Honda.
”Kami masih mempunyai target untuk menggabungkan dua gelar juara. Kami akan berusaha dan menang lagi jika ada peluang untuk melakukannya,” kata Marquez dikutip Crash.net, Rabu (31/10/2018).
Pada balapan di Sirkuit Phillip Island, Minggu (28/10), Marquez tidak bisa melanjutkan balapan setelah terlibat insiden dengan Johann Zarco. Adapun Pedrosa gagal melanjutkan balapan setelah jatuh pada putaran ke-11.
”Kami mempunyai balapan yang sebenarnya bagus di Australia. Sangat disayangkan kami tidak bisa terus bertarung hingga akhir. Hal itu sudah berlalu dan kini kami bersiap untuk putaran berikutnya di Malaysia, dengan semangat seperti biasanya dan mental positif,” kata Marquez.
Juara dunia MotoGP lima kali itu menguraikan, Sirkuit Sepang adalah sirkuit yang sangat menuntut ketahanan fisik. ”Kami sudah siap menghadapinya. Kami akan menjaga konsentrasi tetap tinggi dan berusaha memulai balapan dengan kuat sejak sesi latihan, Jumat pagi,” ujarnya.
Musim lalu Honda mengawinkan gelar juara dunia pebalap dan konstruktor. Kesuksesan ini memperbaiki hasil tahun 2016 saat Honda gagal meraih gelar juara tim. Saat itu Yamaha meraih gelar konstruktor dengan keunggulan 28 poin.
Pedrosa, yang tiga kali juara di Sepang, optimistis bisa tampil lebih baik setelah mencapai tingkat terendah dalam kariernya bersama Honda, termasuk jatuh di Thailand dan Australia.
”Grand Prix Malaysia sangat menantang, baik karena kondisi cuacanya yang ekstrem maupun lintasan sirkuit yang tidak mudah. Dibutuhkan setelan yang bagus dan pengambilan jalur balapan yang tepat,” ucapnya.
Kondisi cuaca di sekitar Sepang yang saat ini campuran antara panas terik dan kemudian mendung disertai hujan, ditambah angin yang kadang berembus kencang, akan menjadi ujian bagi semua pebalap. (OKI)