Tantangan Besar Real Madrid
Di balik pemecatan Julen Lopetegui sebagai manajer, Real Madrid memiliki masalah besar terkait kurangnya pemain bintang. Madrid perlu menambah jumlah pemain bintang atau bakal sulit bangkit.
Para pemain Real Madrid berlatih dengan lesu dan lebih banyak terdiam pada sesi latihan Rabu (31/10/2018) pagi di lapangan Valdebebas, pinggiran Madrid. Mereka masih bersedih setelah Julen Lopetegui dipecat dari jabatan sebagai Manajer Madrid.
Kekalahan keempat dari lima laga La Liga terakhir membuat dewan direksi Madrid tidak bisa lagi bersabar terhadap mantan pelatih tim nasional Spanyol itu. Apalagi, Madrid terpuruk ke posisi kesembilan klasemen sementara, atau posisi yang terburuk dalam 12 tahun terakhir.
Pemecatan itu memaksa Presiden Real Madrid Florentino Perez bekerja keras mencari pelatih pengganti bagi Madrid. Aturan dari penyelenggara Liga Spanyol hanya mengizinkan Madrid menggunakan Santiago Solari sebagai pelatih sementara selama dua minggu.
Namun, penunjukan pelatih baru tidak akan begitu saja membangkitkan Madrid dari keterpurukan. Masalah utama Madrid harus ikut diselesaikan setelah pelatih baru dipilih.
Masalah utama Madrid adalah tidak ada penyegaran dalam skuad Madrid. Para pemain lini depan dan belakang ”Los Blancos” menua, tetapi dewan direksi tidak kunjung mau membeli pemain berkualitas bintang untuk melakukan penyegaran.
Mantan Manajer Madrid Zinedine Zidane sudah mengisyaratkan perlunya peremajaan pemain Real Madrid sejak dua musim lalu. Setiap jendela transfer dibuka, pelatih asal Perancis itu selalu mengatakan, dirinya akan senang jika direksi Madrid menambah jumlah pemain berkualitas bintang.
Madrid terakhir kali membeli pemain bintang adalah pada 2014 saat mendatangkan James Rodriguez. Setelah itu, tidak ada pemain bintang yang datang ke penguasa Liga Champions itu.
Zidane berulang kali meminta tambahan pemain bintang untuk memperkuat timnya. Namun, Perez selalu menolaknya dengan berbagai alasan.
Marca mencatat, salah satu alasan yang dikemukakan Perez, Madrid sudah memiliki skuad yang kuat. Namun, banyak pihak mencurigai Perez berhemat demi keuntungan besar.
Zidane kembali mengungkapkan permintaannya setelah tersingkir dari Copa del Rey karena kalah dari Leganes, 25 Januari 2018. Menurut dia, peremajaan tim Madrid perlu segera dilakukan.
Puncaknya, Zidane memutuskan mengundurkan diri dari Madrid pada akhir musim lalu setelah menjuarai Liga Champions untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Zidane tahu, dirinya tidak akan dapat membawa Madrid untuk sukses pada musim 2018-2019 jika tidak ada penambahan pemain bintang di tubuh timnya.
Permintaan Zidane kembali tak dipenuhi Perez. Pengejaran Madrid terhadap beberapa pemain bintang, seperti Eden Hazard, Harry Kane, dan Neymar tidak membuahkan hasil. Daripada gagal bersama Madrid, Zidane akhirnya memutuskan untuk mundur.
Tanda-tanda masalah di internal Madrid juga dilihat oleh Cristiano Ronaldo. Penyerang yang lima kali menjadi pemain terbaik di dunia itu pernah mengeluhkan krisis penyerang yang bagus di Madrid.
Krisis itu sering terjadi saat Gareth Bale dan Karim Benzema cedera atau sedang tumpul. Madrid tidak memiliki penyerang alternatif yang bagus.
”Sangat sulit bermain jika tidak didukung rekan-rekan yang berkualitas,” kata Ronaldo, Oktober 2017.
Ronaldo sering frustrasi sebab mendapat pengawalan yang terlalu ketat dari bek lawan, terutama saat Bale dan Benzema cedera. Ronaldo menginginkan mitra penyerang yang sama tajamnya sehingga dia tidak selalu menjadi fokus penjagaan lawan.
Saat melihat tidak ada perubahan dalam jajaran penyerang Madrid, Ronaldo memilih mencari petualangan baru bersama Juventus. Seperti Zidane, Ronaldo juga melihat tidak ada masa depan bagi Madrid jika tidak melakukan perombakan pada musim ini.
Setelah Zidane dan Ronaldo hengkang, Madrid tidak kunjung melakukan perombakan pemain. Penyerang baru yang didatangkan awal musim ini, Mariano dan Vinicius Junior, belum dapat bersaing pada kompetisi tertinggi di tingkat Spanyol dan Eropa. Kehadiran mereka belum berdampak positif bagi tim.
Masalah di lini depan itu terlihat pada tujuh laga terakhir. Madrid lima kali kalah, sekali imbang, dan sekali menang, dan hanya mencetak empat gol. Semua gol itu dicetak oleh pemain belakang, bukan pemain depan.
Selain masalah di lini depan, Madrid juga mengalami masalah di lini belakang. Sebagian besar pemain belakang sudah cukup tua dan sering kalah dalam adu cepat melawan para penyerang muda.
Sergio Ramos dan Marcelo sudah berusia lebih dari 30 tahun. Nacho berusia 28 tahun. Hanya Raphael Varane (25) dan Dani Carvajal (26) yang tergolong masih muda.
Kini, Madrid perlu mulai berinvestasi lebih besar untuk membeli para pemain bintang pada jendela transfer musim dingin mendatang. Proses pendekatan pemain perlu dilakukan saat ini jika ingin mendapatkan pemain-pemain terbaik.
Pendekatan yang terlalu singkat berisiko gagal untuk merekrut pemain terbaik. Dana besar juga perlu disiapkan untuk membeli pemain bintang. Tanpa tambahan beberapa pemain bintang, Madrid bakal kesulitan bangkit menuju puncak Liga Spanyol atau mempertahankan gelar juara Liga Champions.
Dengan jumlah dan kualitas pemain saat ini, Madrid akan mengalami kesulitan saat jadwal laga kian ketat dan beberapa pemain cedera. Jika Perez bersikeras tidak menambah pemain bintang, Madrid tidak akan meraih piala apa pun musim ini. (Emilius Caesar Alexey)