Solari Melipur Lara
Santiago Solari mengubah gaya permainan Real Madrid menjadi lebih cepat dan dinamis dengan memasukkan pemain muda. Namun, Solari masih akan diuji pada laga-laga kompetitif.
MELILLA, RABU Real Madrid mendapat obat pelipur lara saat menang telak 4-0 atas Melilla pada laga pertama babak 32 besar Copa del Rey, Kamis (1/11/2018) dini hari WIB, di Stadion Alvarez Claro, Melilla. Kemenangan atas tim kasta ketiga Liga Spanyol itu diharapkan mengawali pemulihan kepercayaan diri para pemain ”El Real” setelah dibantai 1-5 oleh Barcelona pada laga el clasico La Liga, akhir pekan lalu.
Meskipun diraih tanpa susah payah, kemenangan itu sedikit mengobati duka Madrid yang baru kehilangan Pelatih Julen Lopetegui yang dipecat karena kekalahan memalukan di Stadion Camp Nou. Madrid juga memerlukan kemenangan untuk menaikkan moral mereka yang kalah empat kali dalam enam laga sebelumnya pada semua kompetisi.
Bagi pelatih sementara Real Madrid, Santiago Solari, kemenangan pada laga perdananya itu juga menjadi sinyal positif untuk kariernya. Meskipun belum tentu menjadi pelatih tetap, kemenangan itu menjadi catatan positif bagi portofolionya.
”Saya melihat sebuah tim yang bermain dengan gembira, intens, memberi harapan, dan kerja keras selama 90 menit. Semula mereka terluka dan dinamika tim menjadi buruk. Namun, semuanya sudah pulih saat ini. Saya gembira dengan karakter mereka.
Mereka bersemangat mengejar bola dan membuat peluang,” kata Solari, yang menjadi pelatih tim muda Real Madrid Castilla sejak 2016.
Langkah Solari mirip Zinedine Zidane. Pada 2016, Zidane yang menjadi pelatih Real Madrid Castilla ditunjuk sebagai pelatih sementara Real Madrid setelah Rafael Benitez dipecat. Zidane menunjukkan prestasi bagus bersama Madrid dan kemudian menjadi pelatih permanen sampai 2,5 tahun berikutnya.
Kondisi yang sama dapat terjadi jika Solari terus berprestasi dan dewan direksi Madrid gagal merekrut pelatih hebat dalam dua pekan ke depan.
Pemain muda
Pada laga di markas Melilla, Solari mulai mengubah gaya permainan Madrid. Dia juga memasukkan sejumlah pemain muda untuk membuat El Real bermain lebih cepat dan dinamis. Dia merotasi delapan pemain di semua lini.
Penyerang muda Vinicius Junior mendapat kesempatan bermain sebagai pemain mula untuk pertama kali bagi Madrid.
Kesempatan itu dimanfaatkan Vinicius untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Pemain asal Brasil itu dua kali menyajikan asis yang berbuah gol, menyusun beberapa peluang, dan melepaskan beberapa tendangan ke gawang.
Serangan Madrid menjadi lebih cepat dan dinamis berkat pasokan bola Vinicius. Penampilan pemain berusia 18 tahun itu dipuji oleh Solari yang menjadi pelatihnya di Castilla.
”Saya gembira dengan penampilan Vinicius. Dia masih sangat muda dan bertalenta. Dia sedang beradaptasi di klub ini dan masih banyak yang dapat dia pelajari,” kata Solari.
Pada laga itu, Madrid langsung berusaha mengendalikan permainan dan mengepung pertahanan Melilla. Setelah beberapa kali gagal memanfaatkan peluang yang ada, Madrid akhirnya dapat membuka pesta gol pada menit ke-28. Karim Benzema memanfaatkan umpan Alvaro Odriozola untuk mencetak gol perdana.
Unggul satu gol membuat para pemain Madrid semakin gencar menyerang. Marco Asensio dan Lucas Vazquez bahu-membahu menggempur pertahanan Melilla. Usaha mereka akhirnya berbuah gol setelah umpan Vinicius diubah menjadi gol oleh Asensio pada menit ke-45+1.
Pada babak kedua, Melilla bermain lebih menyerang untuk mencuri gol. Namun, pertahanan Melilla yang terbuka justru memudahkan Madrid untuk menambah gol. Pada menit ke-79, Vinicius kembali menyodorkan umpan yang akurat ke depan gawang. Bola disambar oleh Odriozola menjadi gol. Gol tersebut adalah dol pertama bek kanan itu bagi Real Madrid.
Serangan Madrid tidak berkurang hingga menjelang akhir laga. Pada menit ke-90+2, Cristo Gonzalez menutup pesta gol Madrid memanfaatkan umpan Odriozola.
Gonzalez merupakan pemain Castilla yang baru pertama kali dipanggil ke tim utama Real Madrid. Pemain berusia 21 tahun itu menempati posisi gelandang serang dan langsung mencetak gol pada sembilan menit pertama permainannya.
Respons pemain
Permainan bagus yang berbuah kemenangan itu menunjukkan para pemain Madrid menerima kehadiran sang pelatih baru. Mereka bermain sesuai instruksi Solari dan menunjukkan semangat yang positif.
”Kami bekerja dengan dia seperti dia pelatih untuk sepanjang musim. Dia bekerja di klub cukup lama. Dia memiliki pengalaman dan memenangi gelar juara dengan Madrid. Kami akan lihat perkembangan keadaannya, tetapi dia adalah pelatih yang hebat,” kata Nacho, bek Madrid.
Solari adalah mantan gelandang Real Madrid pada rentang 2000-2005. Pelatih asal Argentina itu mulai melatih tim remaja Real Madrid pada 2013-2016 dan berlanjut ke Real Madrid Castilla pada 2016-2018.
Sebagian pemain muda Madrid adalah hasil didikan Solari saat di tim remaja sehingga mereka mengenalnya.
Solari akan kembali diuji pada laga La Liga menjamu Real Valladolid pada Sabtu (3/11). Mereka kemudian tandang ke markas Victoria Plzen pada Kamis (8/11) di Liga Champions. Jika El Real semakin solid, Solari bisa jadi pelatih tetap. (AP/Reuters/ECA)