SEMARANG, KOMPAS Para peserta lomba balap sepeda BTN Tour de Borobudur 2018 yang berlangsung mulai hari Sabtu (3/11/2018) ini hingga Minggu (4/11) tidak hanya beradu cepat mencapai garis finis.
Dalam setiap kayuhan, mereka juga mengulurkan tangan kepada para korban bencana gempa di Palu, Sigi, dan Donggala. Semakin jauh mereka mengayuh, semakin besar pula bantuan yang terkumpul.
Penggalangan dana untuk korban bencana ini menjadi hal baru yang ditawarkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai penyelenggara ajang yang diikuti lebih dari 2.000 pesepeda ini. ”Kami sudah mendukung penyelenggaraan ajang ini untuk keempat kalinya.
Tahun-tahun sebelumnya hanya bersifat olahraga dan pariwisata. Kali ini kami mengajak peserta untuk peduli terhadap para korban bencana,” kata Direktur Utama BTN Maryono, Jumat (2/11), di Semarang.
Adapun Tour de Borobudur (TdB) 2018 ini merupakan kegiatan olahraga internasional yang sudah digelar sebanyak 18 kali. Untuk tahun ini, para peserta dari dalam negeri dan juga dari beberapa negara, yaitu Jerman, Jepang, Australia, Belanda, dan Perancis, akan menempuh rute dari Semarang menuju ke Candi Borobudur dengan jarak hingga 200 kilometer.
Lomba akan dibagi dalam beberapa kategori, yaitu kategori A sejauh 200 km, kategori B sejauh 100 km, dan kategori VVIP sejauh 35-40 km. Lomba akan dimulai dari Gedung Balai Kota Semarang, Sabtu ini pukul 06.00, dan finis di sekitar Candi Borobudur pada Minggu.
Menurut Maryono, BTN akan memberikan bantuan dana kepada para korban bencana itu berdasarkan seberapa banyak kilometer yang berhasil ditempuh para peserta dikalikan dengan variabel yang sudah ditentukan.
”Tentu ini akan menambah motivasi para peserta karena mereka tidak sekadar mencari keringat, tetapi bisa membantu sesama,” ujarnya.
Djamili (63), peserta dari Jakarta yang tergabung dalam Kelapa Gading Bikers (KGB), mengapresiasi unsur sosial dalam kegiatan ini. ”Bagus, kami jadi lebih bersemangat,” kata Djamili yang sering mengikuti berbagai lomba balap sepeda.
Para peserta ajang ini merupakan pencari tantangan. BTN TdB 2018 ini merupakan salah satu ajang yang mereka incar karena rute di daerah Jawa Tengah menawarkan beberapa tanjakan yang menantang.
”Saya sudah beberapa kali mengikuti lomba, tetapi belum pernah menjajal rute di Semarang,” kata Aan Gunawan (46), peserta asal Tasikmalaya. (DEN)