JAKARTA, KOMPAS Tim nasional sepak bola Arab Saudi U-19 menjadi raja baru di Piala Asia U-19 seusai membekap Korea Selatan, 2-1, di final, Minggu (4/11/2018) malam di Stadion Pakansari, Bogor. Kemenangan atas penguasa Piala Asia U-19 itu menandai era keemasan baru Arab Saudi.
Raihan trofi itu mengakhiri 26 tahun paceklik trofi Arab Saudi di turnamen usia muda itu. Terakhir kali mereka menjuarai Piala Asia U-19 ialah pada 1992 atau pada masa para pemain mereka saat ini belum lahir. Gelar juara di Bogor itu menjadi trofi ketiga Arab Saudi di Piala Asia U-19 setelah 1986 dan 1992.
Kejayaan Arab Saudi di Piala Asia U-19 edisi ini kian terasa setelah di semifinal mereka menyingkirkan juara bertahan Jepang dengan skor 2-0. Kegemilangan itu berlanjut di final. Menghadapi Korsel, salah satu tim favorit dan langganan juara dengan koleksi 12 trofi, tim ”Elang Hijau” muda itu tampil tenang dan percaya diri. Mereka tidak gentar dengan nama besar Korsel.
Sempat ditekan di menit pertama, Arab Saudi tidak panik. Mereka cepat keluar dari tekanan dan justru mengentak balik lewat gol yang dicetak penyerang Turki al-Ammar pada menit ketiga laga itu. Turki, penyerang 19 tahun yang juga sempat menjadi momok bagi Jepang, lantas terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen itu. Ia mengemas empat gol di Piala Asia U-19 2018.
Berbeda dengan kebanyakan tim-tim asal Timur Tengah, Arab Saudi tidak mengandalkan fisik atau postur tubuh. Sebaliknya, mereka bermain seperti kebanyakan tim Asia Timur, seperti Jepang dan Korsel, yaitu tampil kolektif plus kecepatan dan teknik olah bola tinggi. Ketiga hal itu membuat mereka sangat dominan di turnamen ini.
Dominasi itu juga terlihat di final. Korsel, langganan juara yang biasanya tampil menekan, dipaksa mundur dan bertahan di laga itu. Mereka kesulitan menandingi permainan ”tiki-taka” dengan sirkulasi bola cepat di pertahanan lawan ala Arab Saudi. Gawang Korsel pun kembali kebobolan, yaitu pada menit ke-22, berkat gol Khalid al-Ghannam. Korsel hanya bisa membalas satu gol lewat penalti Cho Young-wook pada menit ke-64.
Menurut Khalid Abdullah Atawi, pelatih timnas Arab Saudi U-19, tim memang menargetkan juara di turnamen usia muda itu. Dua tahun lalu, ambisi itu digagalkan Jepang setelah kalah di final lewat adu penalti.
Diakui Khalid, Saudi kini punya banyak talenta berbakat yang tidak kalah dari negara adidaya sepak bola di Asia, yaitu Jepang dan Korsel. Kejayaan di Bogor itu menjadi modal berharga mereka untuk menatap Piala Dunia U-20 di Polandia pada 2019.
”Tim ini terus berkembang dari waktu ke waktu,” ujar Khalid dikutip dari laman Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). (JON)