LONDON, MINGGU Pelan tapi pasti, Arsenal di bawah asuhan Unai Emery mulai berbuah. ”The Gunners” memperlihatkan tekad dan etos kerja tinggi, dua hal yang sempat menghilang satu dekade terakhir, saat menahan Liverpool 1-1 di lanjutan Liga Inggris, Minggu (4/11/2018) dini hari WIB.
Tuan rumah Arsenal sempat tertinggal lebih dulu menghadapi Liverpool, tim pemuncak klasemen Liga Inggris. Gol ”The Reds” pada laga di Stadion Emirates itu dicetak gelandang James Milner pada menit ke-61.
Pada musim-musim sebelumnya, di bawah asuhan Arsene Wenger, pendukung Arsenal biasanya mulai meninggalkan bangku stadion. Itu tidak terlepas dari rekor buruk mereka saat menghadapi tim-tim besar di Liga Inggris. Dua musim lalu, misalnya, Arsenal takluk 1-2 dari Liverpool di tempat yang sama.
Namun, menariknya, kemarin fans Arsenal tidak berpaling dari tim. Mereka justru kian ramai menyanyikan mars dukungan bagi tim London itu. Kesetiaan itu berbuah positif. Para pemain Arsenal bermain penuh semangat dan akhirnya menyamakan kedudukan lewat gol Alexandre Lacazette pada menit ke-82.
”Hari ini, suporter mendorong keras kami dan para pemain merasakan besarnya energi dukungan itu di lapangan. Kedua hal ini adalah kombinasi bagus,” ungkap Manajer Arsenal Unai Emery seusai laga itu.
Berkat hasil itu, Arsenal menjaga tren positif, yaitu tidak terkalahkan di 14 laga terakhir di sejumlah kompetisi. Sebanyak 12 laga di antaranya bahkan diraih dengan kemenangan. Arsenal pun masih bercokol di peringkat keempat Liga Inggris.
Tren positif itu membuat fans kembali jatuh cinta dengan Arsenal, tim yang dua musim sebelumnya finis di luar peringkat empat besar. Kegagalan beruntun di era Wenger itu membuat Arsenal kehilangan status lama, yaitu sebagai tim elite atau terpandang di Liga Inggris.
Perubahan drastis di Arsenal akhir-akhir ini bukan hanya menyangkut hasil laga. Hal lain yang tidak kalah penting adalah sikap dan cara bermain mereka. Sejak diasuh Emery awal musim panas lalu, para pemain Arsenal tampil lebih ngotot, beretos kerja tinggi, dan disiplin.
Perubahan besar itu terutama terlihat pada diri gelandang Granit Xhaka. Pada era Wenger, pemain asal Swiss itu kerap menjadi sasaran kemarahan fans Arsenal karena kerap tampil buruk dan malas-malasan di medan laga. Namun, kemarin ia bak sosok yang berbeda.
Xhaka menjadi pemain paling menonjol di laga itu. Statistik Xhaka, yaitu 47 kali operan, 59 sentuhan, 5 tekel, dan 9 kali merebut bola, tidak bisa ditandingi pemain-pemain lain. Ia tampil bak kombatan dan membatasi pergerakan para pemain berbahaya The Reds, seperti Roberto Firmino dan Mohamed Salah, lewat tekel-tekel akurat.
Sejumlah fans menilai penampilan Xhaka layaknya gelandang Manchester United, Michael Carrick, di masa jayanya. Manajer Liverpool Juergen Klopp mengakui, Arsenal kini tengah dalam penampilan yang bagus sehingga timnya gagal meraih poin penuh. ”Satu poin di markas Arsenal selalu menjadi hal yang bagus,” ucap Klopp.
Semua pujian itu berujung ke Emery yang dinilai telah mengembalikan kepercayaan diri para pemain Arsenal. ”Perkembangan Arsenal di bawah Emery sangat signifikan,” ujar Gary Lineker, legenda timnas Inggris, lewat Twitter. (Reuters/JON)