SURABAYA, KOMPAS – Kemenangan telak 3-0 saat menjamu Persija Jakarta, Minggu (4/11/2018), di Stadion Gelora Bung Tomo, membuat Persebaya Surabaya menjauhi zona degradasi Gojek Liga 1. Sumbangan gol Fandi Utomo, Oktavianus Fernando, dan Yohanes Pahabol, menggiring "Bajul Ijo” ke posisi sembilan dengan nilai 38, atau berjarak enam poin dari Perseru Serui yang menempati posisi ke-16, atau batas zona degradasi.
Tuan rumah yang tampil menekan sudah unggul pada menit ke-2 lewat gol Fandi Utomo. Meski unggul, Persebaya tak menurunkan tekanan. Fernando kemudian menggandakan keunggulan lewat gol pada menit ke-30 memanfaatkan umpan bek Ruben Sanadi. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.
Tertinggal dua gol memaksa pelatih Persija Alessandro Stefano Cugurra alias Teco melakukan rotasi pemain. Penyerang Osas Ikpefua digantikan dengan bek Asri Akbar untuk memperkuat pertahanan, dan menguasai laga. Namun, hasilnya tak memuaskan. Tuan rumah menambah keunggulan dengan gol Pahabol pada menit ke-80. Skor 3-0 bertahan sampai laga berakhir.
Keberhasilan Rendi Saputra dan kawan-kawan ini, sekaligus memupus ambisi “Macan Kemayoran” mendekati pemuncak klasemen sementara PSM Makassar yang pada hari yang sama menang 4-2 atas tim tamu Persipura Jayapura. Persija tertahan di posisi ketiga berpoin 48 atau tertinggal 5 poin dari PSM. Namun, Persija baru menjalani 28 laga, sedangkan PSM dan Persib Bandung di urutan kedua (49 poin) sudah bermain 29 laga.
Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengatakan, kemenangan itu penting untuk mengembalikan kepercayaan diri timnya. Di laga sebelumnya, Persebaya kalah 1-3 saat tandang ke Persipura. Selain itu, di laga kandang sebelumnya, Persebaya kalah 0-1 dari Pusamania Borneo. “Kemenangan yang penting bagi Persebaya,” katanya dalam jumpa pers.
Keberhasilan Persebaya mengatasi Persija tak bisa dilepaskan dari keberanian Djadjang menurunkan tiga penyerang dalam formasi 4-3-3. Haay, Fernando, dan Pahabol, bahu-membahu membongkar pertahanan Persija. Meski tim tamu sedikit dominan dalam penguasaan bola (51 persen), tetapi trio penyerang “Bajul Ijo” lebih menggigit. Lini depan dan lini tengah Persebaya yang dikoordinasi oleh Misbakus Solikin membuat 13 tendangan percobaan gol, yang enam di antaranya tepat ke gawang. Tim tamu hanya membuat 8 tendangan, dua di antaranya akurat.
Di sisi lain, Persebaya membuat penyerang Persija Marko Simic tak berkutik. Ke mana pun Simic bergerak selalu dikawal ketat. Simic memang menjadi fokus perhatian Djadjang. Jika mematikan Simic, mesin gol Persija macet. “Simic memang harus diwaspadai betul dan hasilnya memuaskan,” kata Djadjang.
Menanggapi kekalahan timnya, Teco mengatakan, menghadapi Persebaya tidak pernah mudah. Persebaya berhasil mematikan pergerakan Simic sehingga sulit bagi “Macan Kemayoran” untuk mencakar dan membongkar pertahanan tuan rumah. “Kami harus segera bangkit untuk laga selanjutnya,” ujarnya.
Di laga berikutnya, Persebaya akan menjamu PSM sedangkan Persija menjamu PS Tira. Jika masih berambisi ke puncak klasemen, Persija harus menjungkalkan PS Tira sekaligus berharap Persebaya menundukan PSM.