MOKSWA, SELASA Wakil Italia, AS Roma, bertandang ke markas CSKA Moskwa di pekan lanjutan penyisihan grup Liga Champions, Kamis (8/11/2018) dini hari WIB, dengan mengusung misi besar. Mereka bertekad mengusir inkonsistensi yang terus menghantui musim ini di Stadion Luzhniki, Moskwa, Rusia.
Tim ibu kota Italia itu bak yoyo sepanjang musim ini. Di satu laga, mereka tampil perkasa dengan melumat CSKA 3-0 di Roma, Oktober lalu. Namun, di laga lainnya, kontra Real Madrid, mereka tidak berdaya. ”Il Lupi” ganti dilumat 0-3 oleh Real, juara bertahan Liga Champions yang kekuatannya melemah pada musim ini.
Inkonsistensi penampilan itu juga terasa di kompetisi domestik, Liga Italia. Langganan papan atas Liga Italia dalam kurun lima musim terakhir itu pernah dipermalukan SPAL, akhir Oktober lalu. Mereka pun kini terpuruk di peringkat kesembilan Serie A, posisi terburuk Il Lupi dalam tujuh musim terakhir ini.
Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco pun pernah mengaku frustrasi akan fenomena ”dua wajah” Roma musim ini. ”Penampilan kami terkadang sulit ditebak, bahkan oleh saya sendiri,” ujarnya soal kiprah timnya.
Buruknya posisi itu membuat posisi Eusebio Di Francesco sebagai Pelatih AS Roma terancam. Padahal, belum genap dua musim ia melatih si ”Serigala Roma”. Jabatannya itu kini diincar Paulo Sousa, mantan Pelatih Fiorentina, yang terang-terangan mengaku tertarik melatih Roma.
Satu-satunya hal yang membuat petinggi Il Lupi masih mempertahankan Di Francesco adalah rapor bagusnya di pentas Eropa. Meskipun minim pengalaman, Di Francesco menuai hasil fenomenal pada debutnya di Liga Champions, musim lalu.
Di Francesco membawa Roma lolos ke babak gugur Liga Champions musim lalu dengan status juara Grup D. Di luar dugaan, Il Lupi terus melangkah jauh, yaitu hingga ke semifinal dengan menyingkirkan Barcelona. Sayangnya, langkah mereka dihentikan finalis musim itu, Liverpool, dengan agregat gol tipis, 6-7.
Untuk itu, ajang Liga Champions berpeluang menjadi momen penebusan Roma untuk menghapus tuduhan musim gagal pada musim ini. Meskipun pernah dilumat Real, posisi Roma di penyisihan Grup G masih baik. Mereka menempati peringkat kedua grup dengan koleksi enam poin, sama dengan Real.
Jika mampu kembali menang atas CSKA, jalan mereka menuju babak 16 besar dan mengulangi prestasi musim lalu akan terbuka lebar. Roma unggul dua poin dari tuan rumah CSKA.
Demi ambisi itu, Di Francesco memboyong timnya ke kota Moskwa lebih dini. ”Kami sengaja datang sehari lebih cepat untuk aklimatisasi cuaca. Kami harus terbiasa dengan cuaca dingin di sini dan mempelajari kualitas pemain lawan,” ujarnya dikutip dari laman forzaitalianfootball.com.
Meskipun pernah menang besar, Roma pantang menyepelekan CSKA. Runner-up Liga Rusia musim lalu itu mempunyai rekor positif di kandangnya. Mereka hanya dua kali kalah dari delapan laga kandang terakhirnya di Liga Champions.
Awal Oktober lalu, CSKA bahkan membekap Real 1-0. Kemenangan itu melesatkan kepercayaan diri Igor Akinfeev dan kawan-kawan untuk menghadapi duel dini hari nanti.
”Mereka punya pemain-pemain berbahaya, khususnya di lini serang. Kami sadar akan menghadapi lawan tangguh. Saat melawan Real, mereka menunjukkan bisa tampil baik melawan siapa saja,” tutur Di Francesco kemudian.
Pada laga ini, Roma tidak bisa diperkuat gelandang dan kapten tim, Daniele De Rossi, akibat cedera. (JON)