SANTIAGO, SELASA Langkah pecatur putri Indonesia, Samantha Edithso (10), tidak terbendung pada babak kedua Kejuaraan Catur Kadet Dunia 2018 di Santiago de Compostela, Spanyol, Selasa (6/11/2018). Samantha memenangi dua laga dan berada di papan atas klasemen.
”Samantha bermain taktis pada laga pertama dan kedua sehingga dapat mengalahkan lawannya dengan mudah. Pada babak ketiga dan selanjutnya, Samantha mungkin akan mendapat lawan yang lebih berat,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Percasi.
Pada babak pertama, Samantha yang berlaga pada kategori U-1O putri menghadapi Marsia Gianella Kath Vilca Cruz dari Peru. Samantha yang memainkan buah catur hitam berusaha mengatasi tekanan Vilca Cruz.
Samantha bermain sabar dan berusaha mengimbangi serangan lawan dari sayap menteri. Kesabaran Samantha berbuah manis pada langkah ke-40. Vilca Cruz melakukan kesalahan yang menyebabkan dia kehilangan gajah. Kondisi itu menyebabkan Samantha unggul secara posisi dan kualitas buah catur.
Samantha langsung ganti menekan dan memojokkan raja yang tidak terjaga. Pada langkah ke-63, Samantha memaksa Vilca Cruz untuk menyerah.
Pada laga kedua, Samantha menghadapi Davaakhuu Unurzul dari Mongolia.
Samantha yang memainkan buah catur putih mengambil inisiatif menyerang.
Unurzul bukan lawan yang sebanding bagi Samantha. Langkah Unurzul untuk menutup pergerakan juara dunia catur cepat kategori kadet itu selalu terbaca dengan mudah. Akhirnya, Samantha memaksa Unurzul menyerah pada langkah ke-36.
Pada kategori terbuka U-12, pecatur Indonesia, Aditya Bagus Arfan, juga meraih kemenangan pada laga pertama melawan Alvaro Rodriguez Rosales dari Meksiko.
Aditya yang memainkan pertahanan Hindia Raja dengan buah catur hitam langsung menyerang ke sayap raja dan membuat Rosales menyerah pada langkah ke-39.
Pada laga kedua, Aditya dipaksa menelan pil pahit kekalahan dari Jason Yu asal Amerika Serikat. Langkah pembukaan yang lemah membuat Aditya berada dalam tekanan sejak awal laga. Aditya akhirnya menyerah pada langkah ke-53 dalam kondisi kalah satu kuda.
”Kami berharap Samantha dapat terus bermain bagus dan menjadi juara dunia,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi. (ECA)